Pemerintah mengimbau maskapai penerbangan segera menurunkan tarif tiket pesawat mulai pekan ini. Hal itu diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/2).
Budi mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta harga tiket pesawat segera turun. Selain itu, pihak maskapai penerbangan juga dihimbau bisa melakukan efisiensi untuk menekan ongkos pesawat. Sebab dalam hal ini, pemerintah tidak bisa mengintervensi bisnis perusahaan.
“(Penurunan harga tiket) diusahakan bisa minggu ini,” kata Budi.
Dia pun mengatakan, biaya avtur merupakan salah satu komponen terbesar dalam struktur biaya operasional maskapai penerbangan. Pembelian bahan bakar pesawat ini menelan anggaran 25% hingga 40% terhadap total biaya operasional pesawat dalam satu kali penerbangan.
(Baca: Kemenhub: Jika Avtur Ditekan, Maskapai Bisa Turunkan Harga Tiket)
Karenanya, pemerintah meminta Garuda Indonesia dan Lion Air untuk mencari jalan keluar agar bisa menetapkan tarif tiket pesawat yang lebih wajar kepada masyarakat, salah satu caranya melalui efisiensi. Kenaikan tarif pesawat sekitar 10% hingga 20% sejak akhir tahun lalu.
“Efisiensi ini juga bisa dilakukan di tempat lain, sebab leasing juga (termasuk) komponen biaya paling besar,” ujar Budi.
Oleh sebab itu, maskapai penerbangan harus menghitung dengan cermat biaya penerbangan pesawat. Namun, dalam menghitung biaya dan menetapkan kebijakan harga, maskapai juga dihimbau bisa lebih peka terhadap kemampuan masyarakat.
(Baca: Polemik Harga Avtur, JK: Tiket Murah Jangan Sampai Korbankan Maskapai)