Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. resmi diganti. Pemegang saham setuju Pahala Mansury diganti oleh I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra. Ashkara merupakan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III sejak Mei tahun lalu.
Askhara bukanlah orang baru di Garuda. Dia pernah menjabat Direktur Keuangan Garuda pada 2014. Dua tahun kemudian, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada ini ditunjuk sebagai Dewan Direksi PT Wijaya Karya (Wika).
Pada Mei 2017, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengangkatnya menjadi Direktur Utama Pelindo III. Pria berusia 47 tahun ini juga pernah bekerja sebagai Executive Director of Natural Resources Group and SOE di PT Bank ANZ Indonesia.
(Baca: Dari Garuda dan Wika, Ngurah Ashkara Balik ke Pelindo III Jadi Dirut)
"Kami ucapkan terima kasih pada manajemen lama. Kami akan terus berkomunikasi dengan mereka untuk menjaga keberlanjutan (bisnis Garuda)," kata Askhara usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Garuda Indonesia di Garuda City Center, Tangerang, Rabu (12/9).
Ashkara mengatakan akan berusaha keras di tengah kondisi pasar yang menyebabkan nilai tukar rupiah tertekan dan harga bahan bakar avtur naik tinggi. Dia menargetkan dapat mengurangi kerugian Garuda hingga US$ 100 juta.
Sepanjang semester I tahun ini Garuda telah berhasil menurunkan kerugiannya dari US$ 283,8 juta semester I tahun lalu, menjadi US$ 114 juta. Pahala mengatakan angka tersebut berasal dari pendapatan Garuda yang tumbuh 5,9% tengah tahun ini. Sedangkan pengeluaran perseroan dapat ditahan menjadi hanya 0,3%.
(Baca: Pemerintah Saling Lempar Penyelesaian Kisruh Mogok Pilot Garuda)
Selain posisi direktur utama, pemegang saham juga merombak jajaran direksi lainnya. Dari delapan orang jajaran Direksi Garuda, hanya dua orang yang tetap bertahan di posisinya, yakni Direktur Layanan Nicodemus Panarung Lampe dan Direktur teknik I Wayan Susena. Sisanya diisi dengan orang baru.
Tak hanya susunan dewan direksi, nama-nama komisaris pun berubah. Kementerian BUMN sebagai pemegang saham memberhentikan Jusman Syafii Djamal dari Komisaris Utama dan menggantinya dengan Agus Santoso. Kemudian Komisaris Independen Hasan M Soedjono digantikan oleh Ismerda Lebang. Sementara lima komisaris lainnya tidak diganti.
(Baca: Diisukan Akan Dicopot dari Dirut Garuda, Pahala Buka Suara)
Adapun perombakan jajaran direksi dan komisaris Garuda Indonesia hasil RUPS-LB 12 September 2018, sebagai berikut: