Uji Kelayakan Kereta Express Jakarta-Surabaya Pakai Dana APBN

ANTARA FOTO/ Atika Fauziyyah
Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline melintasi jalur kereta api di jalan Pejompongan Raya, Jakarta Pusat, Jumat (10/3). Pemerintah akan menutup 14 perlintasan kereta api sebidang di wilayah DKI Jakarta mulai Mei 2017 untuk mengurangi resiko kecelakaan.
Penulis: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
24/3/2017, 20.06 WIB

(Baca juga: Jokowi Disebut Akan Buka Jalur Kapal Roro Indonesia-Filipina)

Kepastian soal penggunaan dana APBN dalam studi kelayakan ini dinyatakan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapppenas) Bambang Brodjonegor. "Anggaran dari APBN, sekitar Rp 30 - 40 miliar," ujarnya.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono menyatakan bahwa melalui studi kelayakan ini dapat ditentukan kecepatan ideal kereta. Meski, pada pembahasan awal, pemerintah membuka peluang kecepatan kereta ini mencapai 160 kilometer per jam.

“Kecepatan ini cukup tepat menyusuri Jakarta-Surabaya sepanjang 730 Km dengan waktu 5-5,5 jam,” ujarnya.

Prasetyo mengatakan, dalam melakukan tahap awal studi kelayakan ini, pihaknya akan bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan juga ahli-ahli dari luar negeri.

(Baca juga: Pemerintah Ingin Tinjau Ulang Kerja Sama Indonesia – Jepang)

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian