Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR Hediyanto W. Husaini mengakui kemacetan di pintu tol Brebes Timur terjadi karena ruas Tol Pejagan-Pemalang belum selesai seluruhnya. Ditambah jumlah kendaraan yang melintas memang jauh melebihi kapasitas yang ada.

Dari ruas Tol Pejagan-Pemalang, hanya dua seksi yang sudah bisa beroperasi, seksi I dari Pejagan ke Brebes Barat dan Seksi II dari Brebes Barat ke Brebes Timur. Sisanya seksi III sampai Tegal dan seksi IV hingga Pemalang. Kementerian PUPR memang menargetkan pembangunan tol Pejagan-Pemalang bisa selesai dan dapat digunakan sebelum lebaran tahun depan. 

Menurut Pudji, jika pengerjaan tol tersebut tidak bisa selesai tahun depan, Kemenhub sudah menyiapkan rencana lain. Salah satunya dengan mengatur rekayasa lalu lintas yang lebih ketat. Sebagian kendaraan yang melalui tol tersebut diarahkan keluar sebelum Brebes, seperti di gerbang tol Cikopo atau Palimanan. 

Terkait dengan kelanjutan pembangunan Tol Trans Jawa, saat ini PT Waskita Karya (Persero) Tbk., memang sedang mengerjakan penambahan penambahan ruas dari Brebes Timur ke Pemalang. Ruas tol sepanjang 57,5 kilometer ini telah diresmikan pembangunannya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bulan lalu.

Sekadar informasi, tol ini sebenarnya sudah direncanakan pembangunannya sejak 20 tahun lalu. Namun, proses pembangunannya tidak kunjung terlaksana. Badan Pengelol Jalan Tol (BPJT) pernah mengungkapkan penyebab mangkraknya tol ini karena terkendala masalah lahan dan seleksi tender yang kurang baik.

Akhirnya pada Juli 2014, Waskita Karya mengambil alih proyek tersebut dari anak usaha Grup MNC, yakni PT MNC Infrastructure Utama. Waskita Karya mampu merealisasikan Tol Pejagan-Brebes Timur hanya dalam jangka waktu 14 bulan. Adapun total investasi yang dikeluarkan Waskita Karya untuk pembangunan ruas tol ini mencapai Rp 2 triliun.

(Baca: Pemerintah Akan Ambil Alih Proyek Tol yang Mangkrak)

Halaman: