Kementerian Pariwisata menargetkan kedatangan 145 ribu turis asal Selandia Baru pada 2019. Jumlah ini meningkat dari capaian 2018 yang sebanyak 128 ribu pengunjung.
“Kuncinya adalah penerbangan atau akses langsung Denpasar-Auckland oleh maskapai Emirates," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (15/7).
Dia mengungkapkan, jumlah wisatawan asal Selandia Baru sudah menembus 100 ribu kunjungan pada 2017 dengan jumlah 107 ribu orang. Peningkatan sekitar 20% terjadi pada 2018 dengan capaian 128 ribu orang. Menurutnya, data Januari-Mei 2019, kunjungan turis Selandia Baru sebesar 42,7 ribu orang, naik 13,26% dari periode yang sama tahun 2018.
Menurutnya, Selandia Baru adalah penyumbang wisatawan mancanegara berkualitas untuk datang ke Tanah Air. Dalam arti, mereka cukup royal membelanjakan uangnya saat sedang berlibur.
(Baca: Pidato Lengkap Lima Visi Presiden Terpilih 2019-2024 Jokowi)
Data menunjukkan, turis Selandia Baru punya tingkat pengeluaran sekitar US$ 1.500 atau sekitar Rp 20,9 juta ketika liburan. "Kami akan semakin serius menggarap Selandia Baru sebagai asal daerah yang potensial untuk menaikkan pengeluaran rata-rata turis asing di Indonesia," kata Arief.
Arief pun optimistis infrastruktur yang semakin bagus dan lengkap bakal meningatkan daya saing pariwisata Indonesia. Contohnya jalan, jembatan, bandara, terminal, pelabuhan, dan marina. Infrastruktur jaringan telekomunikasi pun membuat teknologi digital lebih optimal.
Kunjungan Arief ke Selandia Baru juga mengangkat kerja sama regional Asia Tenggara di kawasan lain. Dia hadir bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dia mengungkapkan, kolaborasi sektor pariwisata akan membangun kontribusi positif terhadap perekonomian global. Contohnya, Forum Pariwisata ASEAN (ATF) serta keputusan Destinasi Tunggal ASEAN selama tiga tahun terakhir.
(Baca: Pemerintah Siapkan Skema Pembiayaan Homestay di 10 Bali Baru)
Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya juga mempromosikan pariwisata Indonesia kepada 20 negara di kawasan Pasifik. Di antaranya, Australia, Cook Island, Federated States of Micronesia, Fiji, French Polynesia, Kiribati, Marshall Islands, Nauru, New Zealand, Niue, Palau, Papua New Guinea, Samoa, Solomon Islands, Timor Leste, Tuvalu, Vanuatu, serta New Caledonia.
Tantowi menekankan bahwa Indonesia adalah bagian dari Pasifik. Posisi Indonesia secara geografis menghadap ke laut Pasifik. Secara langsung, ada 5 provinsi dari 34 provinsi Indonesia yang menghadap ke pasifik, yaitu Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.
Dia menambahkan, Indonesia memiliki ratusan suku, bahasa, adat tradisi, dan kepercayaan. "Semua negara memang sedang memiliki rencana yang sama, menjadikan sektor pariwisata sebagai tulang punggung ekonomi andalan negaranya," ujar Tantowi.