Tradisi Mudik Berpotensi Hasilkan Rp 200 Triliun untuk Pariwisata

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ilustrasi, pemudik memadati Stasiun Pasar Senen, pada libur mudik 2018.
Penulis: Michael Reily
23/5/2019, 12.40 WIB

Menteri Pariwisata Arief Yahya optimis tradisi mudik menjadi momentum untuk sektor pariwisata dan pemerataan ekonomi daerah.

Dalam keterangan resmi Kementerian Pariwisata, Arief mengungkapkan, tradisi mudik yang memicu pergerakan 20 juta orang di daerah secara langsung akan mampu menggairahkan sektor pariwisata yang sempat lesu.

Ia juga menyebut, pada libur lebaran nanti pergerakan uang akan sangat tinggi. Arief memperkirakan pergerakan uang dari 20 juta orang tersebut bisa mencapai Rp 200 triliun selama ramadan dan libur lebaran.

Arief menjelaskan, industri pariwisata memang sempat lesu, terlihat dari tren wisata masyarakat Indonesia yang turun 50% selama bulan puasa, dari rata-rata 20 juta wisatawan menjadi hanya 10 juta. Namun, ia optimis musim mudik kali ini akan mampu menambahkan angka wisatawan menjadi 30 juta orang.

Terkait dengan pemerataan ekonomi, Arief menyebut bahwa hal tersebut sudah pasti akan terjadi selama musim mudik. Hal ini wajar ia sampaikan, sebab ketika mudik perputaran uang tak terkonsentrasi di kota-kota besar, melainkan menyebar hingga pedesaan.

Halaman:
Reporter: Michael Reily