Pemerintah menargetkan kedatangan 20 juta turis asing sepanjang 2019. Namun demikian, minimnya kegiatan internasional membuat pemerintah harus bekerja keras dan menerapkan startegi untuk mencapai target tersebut
"Banyak masalah, tetapi pemerintah harus meningkatkan promosi produk pariwisata," kata Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani, di Jakarta, Senin (11/2).
Kenaikan tiket untuk wisatawan domestik, yang diterapkan pada awal tahun juga sudah memberi dampak besar pada sektor pariwisata dan usaha yang terkait.
Karenanya, pemerintah harus menyiapkan anggaran untuk pengembangan titik-titik pariwisata di Indonesia. Sebab, Kementerian Pariwisata masih terlalu banyak berfokus memasarkan brand 'Wonderful Indonesia'.
(Baca: Kenaikan Tarif Maskapai Penerbangan Memukul Tingkat Hunian Hotel)
Padahal, pemerintah juga seharusnya harus membuat kebijakan yang meningkatkan aktivitas sektor pendukung pariwisata, terutama di daerah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah turis asing yang datang ke Indonesia sepanjang 2018 mencapai 15,8 juta orang. Realisasi tersebut meleset dari jumlah yang ditargetkan pemerintah sebelumnya sebesar 17 juta wisatawan meskipun banyak kegiatan internasional berlangsung di Indonesia tahun lalu seperti Asian Games dan Pertemuan Tahunan Dana Moneter Indonesia (IMF)-Bank Dunia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun menyatakan tetap optimistis bisa mencapai target wisatawan tahun ini sebesar 20 juta orang.
Belajar dari pengalaman tahun lalu, Arief menyebut pemerintah siap melakukan tindakan cepat jika terjadi bencana alam di daerah. Contohnya, jika ada bencana di Bali, pemerintah segera menggratiskan hotel dan restoran untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan asing.
Dia juga menyebut, meskipun minim perhelatan internasional digelar di Indonesia tahun ini, dia tetap berharap kalender kegiatan tahunan Indonesia yang dirilis secara internasional dapat menarik wisatawan. "Tahun ini memang tidak ada international event, target amannya 18 juta orang," ujarnya.
(Baca: Incar 20 Juta Wisman di 2019, Kemenpar Kembangkan Wisata Perbatasan)
Pemerintah berupaya memaksimalkan target kedatangan wisatawan pada musim puncak, seperti pada liburan musim panas pada bulan Juni, Juli, dan Agustus. Sebab, tahun lalu pada musim tersebut, jumlah kunjungan wisatawa bisa mencapai 4,5 juta orang.
Selain itu, potensi kunjungan wisatawan asing dari wilayah perbatasan negara juga menjadi salah satu potensi yang dibidik pemerintah. "Contohnya itu turis yang melalui Atambua meningkat pesat," kata Arief.
Sepanjang 2018, sumbangan devisa dari kunjungan wisatawan mancanegara mencapai US$ 17 miliar. Karena itu dengan target kenaikan kunjungan wisatawan tahun ini, diperkirakan mampu menjaring pertumbuhan devisa sebesar US$ 20 miliar.