2018, Potensi Desa Wisata Naik Menjadi 1.734 Unit

ANTARA FOTO/R Rekotomo
Wisatawan domestik berfoto di lokasi wisata Bukit \"Love\" Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Rabu (5/4).
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
10/12/2018, 17.30 WIB

Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo mengungkapkan program produk unggulan kawasan perdesaan (Prukades) menjadi andalan untuk peningkatan produktivitas ekonomi di desa. Klasterisasi produk unggulan desa dapat menciptakan integrasi sehingga ongkos produksi semakin ditekan.

Namun, Prukades sendiri saat ini masih menekankan produksi untuk sektor pertanian karena sebesar 82,77% penduduk desa masih bekerja untuk sektor agrikultur. Tercatat, sudah ada 343 Prukades dengan potensi investasi sebanyak Rp 47 triliun dari 30 perusahaan yang terlibat dalam industri sebagai off-taker.

(Baca juga: Pengusaha Wisata Pesimistis Target 20 Juta Turis Asing 2019 Tercapai)

Tak hanya itu, terdapat 3,2 juta hektare di 148 kabupaten sedang diupayakan untuk mendukung produksi hasil Prukades. Contohnya, Pandegelang yang mampu memproduksi 500 ribu ton jagung pada tahun 2018, sehingga ada pendapatan sekitar Rp 2 triliun untuk penjualan seharga Rp 4 ribu per kilogram.

Selain itu, perkembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga cukup pesat. Pada 2014, jumlah BUMDes hanya 1.022 unit, tetapi meningkat pesat menjadi 31.796 BUMDes pada akhir tahun 2017. "Desa itu miskin karena tidak fokus, sehingga butuh pembangunan ekonomi yang bersifat klaster," kata Eko.

Halaman: