Pegadaian dan Anak Usaha Pertamina Dianggap Inovatif di Masa Pandemi

Katadata | Arief Kamaludin
Ilustrasi logo BUMN Pegadaian. Sejumah BUMN beradu inovasi dalam ajang BUMN Marketers Awards 2020.
Penulis: Ekarina
16/9/2020, 19.15 WIB

Dua perusahaan yakni PT Pertamina Bina Medika (PT Pertamedika IHC) dan PT Pegadaian meraih penghargaan BUMN Marketeers Award 2020. Kedua perusahaan dianggap inovatif dalam memanfaatkan teknologi digital dalam menjalankan bisnis selama masa pandemi corona.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan BUMN Marketeers Award 2020 diharapkan mampu mendorong perusahaan pelat merah meningkatkan bekerja dari tahun ke tahun.

Terlebih sejak Maret 2020 Indonesia menghadapi tantangan berat. "BUMN hadir sebagai salah satu pilar ekonomi mestinya menunjukan kreativitas, inovasi, enteurpreneurship, dan leadership untuk membantu mengatasi permasalahan ekonomi,” kata Erick saat membuka acara tersebut, Rabu (15/9). 

PT Pertamedika IHC mendapat best of the best anak perusahaan BUMN di tiga kategori,  gold winner marketing 3.0, gold winner entrepreneurial SOEs, dan silver winner kategori brand campaign.

Direktur Utama PT Pertamedika IHC, Fathema Djan Rachmat juga mendapat predikat Chief Marketing Officer (CMO) of the year pada ajang tersebut.

Fathema mengatakan, krisis kesehatan Covid-19 memberi situasi menantang bagi perusahaan. Namun, selalu ada peluang di balik krisis, salah satunya untuk meningkatan pelayanan. 

“Setiap krisis pasti ada peluang untuk berbuat lebih banyak dibanding tahun lalu. Dan ini adalah kesempatan totalitas pangilan kami yang ada di gada terdepan,” kata Fathema di Jakarta, Rabu (16/9).

Pertamedika tercatat telah mengelola sebanyak 35 rumah sakit. Namun, sejak adanya pandemi Covid-19, jumlah rumah sakit yang dikelola perusahaan sebagai holding RS BUMN bertambah menjadi 70 unit.

"Kontribusi kesembuhan pasien dari rumah sakit kami sekitar 12% terhadap total pasien," kata Fathema.

Dia menjelaskan, selama pandemi perusahaan dituntut berinovasi dan meningkatkan kecepatan penanganan pasien.  Dalam hal testing, Pertamedia membangun 19 laboratorium molukuler  untuk fasilitas tes PCR (polymerase chain reaction) dengan masing-masing kapasitas 100 ribu tes. 

Perusahaan juga mempercepat penambahan 400 tempat tidur dalam dua bulan. Sedangkan di bidang digital, pihaknya membangun telemedicine untuk membantu pasien non-Covid.

"Kami menurunkan mortalitas dengan cara peningkatan protokol obat dan meneliti obat-obatan yang penting bagi penderita Covid-19. Akan kami sembuhkan dengan kecepatan, tidak menjadi berat dan kritis," ujarnya.

Dengan demikian, dia menilai dalam situasi saat ini perusahaan harus berani ambil keputusan. Bukan hanya bertahan menjalankan usahanya di tahu  ini, tapi  juga mempersiapkan masa depan.

"Kita seperti berada dalam kondisi 'kocok ulang' semua organisasi maupun profesi punya kesempatan yang sama. Maka kami melihat ini adalah sebuah kesempatan, ada peluang dan risiko yang harrs diambil" katanya.

Inovasi Pegadaian

Perusahaan lain yang juga meraih penghargaan best of the best untuk kategori perusahaan BUMN yakni PT Pegadaian. Direktur Jaringan, Operasi, dan Penjualan Pegadaian, Damar Latri Setiawan mengatakan, perusahaan telah melakukan perubahan adaptif dalam menghadapi pandemi. 

“Selama ini integrasi offline dan online sudah dilakukan sehingga begitu pandemi berganti ke online, kami sudah siap dan memudahkan untuk pelayanan masyarakat,” ujar Damar.

Perusahaan saat ini sudah memiliki aplikasi Pegadaian Digital Services. Sejumlah layanan dapat diakses melalui aplikasi ini, seperti membuka rekening Tabungan Emas, Cicil Emas, Gadai Online, Gadai Efek, mengajukan pembiayaan usaha, hingga membayar tagihan.

Transformasi teknologi digital ini menurutnya dilakukan sejalan dengan perubahan perilaku dan gaya hidup masyarakat di masa pandemi.  Perusahaan juga membuka agen dan marketer dengan memanfaatkan sinergi BUMN dalam meningkatkan pemasaran. 

Sedangkan untuk membantu masyarakat terdampak pandemi, perusahaan juga pengenaan bunga 0% untuk produk gadai konvensional maupun syariah serta program keringanan berupa penundaan jatuh tempo lelang.

"Program ini juga bisa dilakukan dengan sistem online," ujar Damar. 

Hingga kini, Pegadaian tercatat telah memiliki 14 juta nasabah, yang mana 30% di antaranya merupakan nasabah baru. Sedangkan dari sisi kinerja, kendati ikut terimbas pandemi corona tapi perusahaan mengklaim masih bisa mencatat kinerja positif dengan kenaikan pendapatan double digit atau 17%.

Penyumbang bahan/ Reporter: Agatha Lintang (Magang)