Jurus Unilever Bertahan saat Pandemi: Rilis 60 Produk dan Go-Digital

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi logo perusahaan produk konsumen Unilever.
Penulis: Ekarina
4/11/2020, 06.00 WIB

Namun, dia tak merinci besaran investasi yang disiapkan. Hingga saat ini, Unilever telah memiliki 43 merek dalam portfolio produknya. 

Ekspansi Digital

Selain ekspansi produk, perseroan juga memperluas pemasaran di seluruh lini digital. Riset McKinsey & Company menunjukkan, 60% konsumen di Indonesia membeli barang lewat jalur online dan mencoba metode belanja digital. 

Sementara riset PricewaterhouseCoopers (PWC) 2020 menyebutkan, aktivitas belanja digital terus menunjukkan tren peningkatan. Selama pandemi, masyarakat banyak bertransaksi menggunakan ponsel secara online. Pertumbuhannya mencapai 45%. Sebaliknya, berbelanja langsung di toko fisik berkurang hingga 50%.

Langkah go-digital juga ditempuh Unilver yang memasarkan produknya melalui seluruh portal e-commerce, menggandeng mitra warung dan UMKM melalui aplikasi android dan melayani pesan antar, Unilever Home Delivery.

 "Digital e-commerce berkontrubusi 2-3% dari total penjualan. Tapi kami percaya ini 2-3 tahun ke depan berkembang sehingga kami mulai pengembangan  platform ini sedari sekarang," kata Direktur Unilever Badri Narayana. 

Hingga kuartal III 2020, Unilever membukukan penjualan bersih Rp 32,45 triliun, meningkat tipis 0,3% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 32,36 triliun. Segmen kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh, masih mendominasi atau berkontribusi 70%.

Meski begitu, laba bersih tercatat menurun 1,29% menjadi Rp 5,43 triliun, dibanding periode sama tahun lalu mencapai Rp 5,5 triliun. Penuruna ini dipengaruhi total beban pemasaran dan penjualan sebesar Rp 6,58 triliun hingga September 2020, naik 7,97% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu senilai Rp 6,1 triliun.

Halaman: