Perusahaan e-commerce, Tokopedia mengkaji peluang penjualan saham perdana ke publik (initial public offering/IPO) yang pencatatan sahamnya di dua bursa saham (dual listing) mulai tahun ini. Sama seperti Gojek, tujuan utamanya adalah Bursa Efek Indonesia (BEI).
Namun, Pendiri sekaligus CEO Tokopedia William Tanuwijaya enggan berkomentar perihal bursa mana lagi yang akan dipilih. "Rencana ada dual listing yang satu di Indonesia dan satu di luar negeri. Mencari negara yang melirik pasar Indonesia," kata dia di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), Jakarta, Senin (4/11).
William hanya mengatakan bahwa ada kemungkinan pencatatan saham perdana dilakukan di luar Asia. Ia mencontohkan PT Telkom yang juga dual listing di BEI dan Bursa Efek New York (NYSE).
Dia juga enggan berkomentar perihal kapan IPO bakal dilaksanakan. "Mungkin butuh beberapa tahun dari sekarang, tetapi persiapannya sudah dilakukan jauh-jauh hari, mulai dari tahun ini," kata William.
(Baca: Optimistis Laba Positif Tahun Depan, Bos Tokopedia Rencanakan IPO)
William menjelaskan bahwa struktur kepemimpinan di perusahaannya cukup kuat, dengan tata kelolaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Apalagi, mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menjadi komisaris utama Tokopedia.
Salah satu unicorn Tanah Air ini juga mulai berfokus menghasilkan laba tahun depan. "Dari sisi disiplin, perusahaan kami juga fokus tahun depan bisa profit. Dari sisi brand ambassador juga kami sudah memilih yang bisa membawa nama Tokopedia di panggung dunia," katanya. Dalam hal ini, Tokopedia memilih boy band asal Korea Selatan, Beyond the Scene atau BTS sebagai brand ambassador.
Sebelumnya, William mengatakan bahwa bila semuanya berjalan sesuai rencana, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) akan positif pada tahun depan. “Jadi, kami berencana untuk pre-IPO dan go public. Sejak hari pertama, kami sudah memikirkan jangka panjang. Kami senang dengan kemajuan kami sejauh ini,” katanya beberapa waktu lalu (9/10).
(Baca: Fokus Tokopedia 10 Tahun ke Depan: Soal Promosi hingga Peluang Ekspor)
Ia menyampaikan, waktu IPO belum bisa dipastikan lantaran belum ada keperluan untuk mendapatkan pendanaan segera. Perusahaan masih didukung sejumlah investor besar, seperti Alibaba, Softbank, dan Sequoia Capital.
“Semuanya pendukung jangka panjang,” kata dia. Yang jelas, pihaknya akan melakukan IPO di waktu yang tepat baik untuk perusahaan maupun dari sisi pasar.
Ia menjelaskan, dengan EBITDA positif, pendanaan yang diperoleh perusahaan akan dialokasikan untuk berinvestasi pada ekosistem guna mempercepat pencapaian target perusahaan.
Per Mei lalu, nilai transaksi (gross merchandise value/GMV) Tokopedia disebut telah menembus US$ 1 miliar atau melebihi Rp 14 triliun per bulan. William pun mengklaim perusahaan ikut berkontribusi lebih dari 1% untuk ekonomi Indonesia.
(Baca: Tokopedia Prediksi Transaksinya Tembus Rp 222 Triliun Tahun Ini)