Perusahaan penyedia layanan logistik J&T Express resmi merambah pasar Filipina dan Thailand pada awal tahun ini. J&T juga sudah beroperasi di Malaysia dan Vietnam pada akhir tahun lalu.
Selain J&T, perusahaan e-commerce seperti Lazada, Shopee, dan Bukalapak mulai membuka ekspor ke beberapa negara tetangga. J&T pun sudah bermitra dengan Lazada dan Shopee di Indonesia. Hal ini menjadi peluang bagi J&T untuk memperluas pasar di keempat negara tersebut.
J&T pun kembali membuka peluang untuk merambah pasar di negara lain. “Karena mereka (e-commerce) sudah ada di regional, otomatis kami juga terbuka di sana untuk mendukung mereka,” kata Key Account Manager J&T Express Iwan Senjaya di Jakarta, kemarin (19/6).
(Baca: J&T Siapkan Rp 1,3 Triliun untuk Ekspansi ke Empat Negara)
Lazada misalnya, beroperasi di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Lazada juga sudah membuka layanan ekspor dari Indonesia. Shopee juga hadir di Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Taiwan. Perusahaan asal Singapura ini pun berencana membuka layanan ekspor dari Tanah Air.
Salah satu unicorn nasional, Bukalapak juga merambah pasar Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Hong Kong, dan Taiwan. Pasar-pasar yang dirambah para e-commerce ini juga menjadi peluang bagi J&T.
(Baca: Ekspor ke Malaysia hingga Hong Kong, Bukalapak Bakal Rilis BukaGlobal)
Namun, Iwan enggan menjabarkan detail perkembangan pemesanan layanan logistik di keempat negara tersebut. Ia hanya menjelaskan, pertumbuhan di keempat negara itu sangat berbeda dibanding di Indonesia. “Di sini tingkat trafiknya signifikan,” kata dia.
Berdasarkan Statista, nilai pasar e-commerce di Thailand diproyeksi mencapai US$ 3,42 miliar pada 2020. Penetrasi pasar e-commerce di Negeri Gajah Putih itu pun diperkirakan naik dari 57,4% tahun ini menjadi 67% pada 2023.
Sedangkan nilai pasar e-commerce di Filipina diproyeksi mencapai US$ 2,2 miliar pada tahun lalu. Angka itu lebih tinggi dibanding 2017 yang diperkirakan mencapai US$ 1,8 miliar. Penetrasi pasarnya diperkirakan naik dari 44,1% di 2018 menjadi 46,5% pada 2022.
Permintaan Layanan Logistik Selama Ramadan di Indonesia
Iwan mencatat, permintaan layanan logistik di Indonesia masih lebih tinggi dibanding keempat negara lainnya. Selama Ramadan tahun ini, pengiriman barang mencapai dua juta paket per hari, puncaknya terjadi pada minggu ketiga.
Iwan mengatakan, kenaikan permintaan layanan terjadi karena banyaknya promo yang ditawarkan e-commerce selama Ramadan. Pengiriman barang selama Ramadan tahun ini pun naik hingga tiga kali lipat dibanding periode sama 2018, yang hanya 700 ribu paket per hari.
Sebanyak 70 % pengiriman barang tersebut berasal dari e-commerce. “Peningkatan ini tentu memberikan dampak positif bagi kami,” kata Iwan.
(Baca: J&T Express Bangun Pusat Distribusi E-Commerce Senilai Rp 800 Miliar)
Meski terjadi lonjakan permintaan, perusahaannya memastikan pengiriman barang berjalan optimal. Sebab, J&T sudah menambah jumlah pegawai dan armada, serta menggunakan mesin sortir otomatis.
J&T juga menambah gudang sortir di Semarang dan Surabaya. “Kedua gudang sortir itu resmi beroperasi sejak Mei lalu dan akan dilengkapi dengan mesin sortir otomatis seperti yang sudah kami miliki di Jakarta,” katanya.
(Baca: Dampak Aksi 22 Mei, Pengiriman Paket JNE dan J&T Terlambat)