Perusahaan e-commerce asal Tiongkok JD.com meleburkan unit usaha barang mewahnya, Toplife dengan Farfetch. Merger ini dilakukan untuk bersaing dengan Alibaba dalam memperebutkan pasar barang mewah yang tumbuh pesat di Tiongkok.
“Kami senang bekerja sama dengan JD.com untuk menawarkan solusi belanja produk mewah di Tiongkok,” kata CEO Farfetch José Neves dalam pernyataan resminya di Retail Gazette, 1 Maret 2019 lalu.
Hal senada diungkapkan oleh Chief Strategy Officer JD.com Jon Liao. “Kami memadukan aspek terbaik dari keahlian global lokal di segmen barang mewah.”
Dikutip dari reuters, JD.com dan Farfetch sebelumnya telah bekerja sama dalam bidang logistik. Di Tiongkok, platform Toplife telah menggaet beberapa merek seperti Saint Laurent dan Balenciaga.
(Baca: Fintech OneConnect Bawa Investasi Rp 140 miliar ke Indonesia)
Di pihak lain, Alibaba telah bermitra dengan Richemont yang memiliki Cartier dan peretail daring Toox, serta Net-A-Porter untuk membuat aplikasi baru.
Pasar Tiongkok menyumbang sepertiga dari transaksi barang mewah di dunia. Maka, merek-merek ternama dunia tengah bergeser dari pusat perbelanjaan di Eropa ke daratan Tiongkok hingga masuk lewat internet.
JD.com merupakan perusahaan niaga daring terbesar kedua di Tiongkok yang mendirikan Toplife pada pertengahan 2017. Sementara Farfetch berasal dari London, namun terdaftar di bursa New York. Mereka telah hadir di Cina dengan dibantu oleh JD. com sebagai salah satu pemegang saham terbesarnya.
Sementara, Alibaba memiliki unit usaha yang serupa bernama Luxury Pavilion. Dengan desain yang lebih eksklusif dari Tmall, kanal ini menjadi etalase untuk merek-merek mewah seperti Valentino dari Italia.