Latih UMKM Jualan Online, Pelapak di Lazada Dapat Komisi

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, acara Lazada Super Par7y di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Kota Tangerang, Selasa (26/3/2019).
15/6/2020, 16.02 WIB

“Kakak asuh yang merupakan enabler bisa mendapatkan komisi penjualan. Besarannya disepakati oleh Kakak dan Adik Asuh yang terlibat," ujar Monica. 

(Baca: Strategi E-Commerce Merebut Pasar Belanja Online Saat Normal Baru)

Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menambahkan, perusahaan terbuka untuk kerja sama dengan e-commerce lain dalam menerapkan program ‘Kakak Asuh UMKM’ ini. Sejauh ini, Kemenkop UKM telah bekerja sama dengan Blibli, Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak.

"Program Kakak Asuh ini dirancang untuk customizable, jadi pelatihan yang diberikan dapat mengikuti arahan platform yang bekerja sama. Seperti Lazada, yang memberikan pelatihan spesifik untuk pemasaran online," ujar Leonard.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenkop UKM Arif Rahman Hakim menyebutkan, penjualan 57% UMKM anjlok akibat pandemi corona per Maret lalu. Oleh karena itu, pemerintah mendorong UMKM untuk berjualan online.

Hanya, baru delapan juta atau 13% dari total sekitar 60 juta UMKM di Tanah Air yang merambah layanan digital. Kementerian menargetkan, 10 juta UMKM berjualan online hingga akhir tahun ini.

Kementerian meminta perusahaan e-commerce untuk memprioritaskan UMKM lokal yang memproduksi tujuh produk. Di antaranya pakaian, kuliner, kreatif, olahan kerajinan tangan, pertanian, perkebunan, dan perikanan.

“Mereka menjadi prioritas. Kami harap hal ini juga didukung oleh para marketplace untuk memajukan produk-produk karya anak bangsa ini," ujar Arif.

(Baca: Bos Shopee & Bukalapak Sebut UMKM Jadi Medan Perang Baru Para Unicorn)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur