Riset: 57% UMKM Justru Panen Pelanggan Baru Saat Pandemi Corona

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/wsj.
Ilustrasi, perajin menunjukkan produk kerajinannya yang dipasarkan melalui media daring di salah satu tempat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Peunaga Cut Ujong, Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Jumat (3/7/2020).
23/7/2020, 13.07 WIB

Mayoritas sektor usaha terpukul pandemi corona. Namun, berdasarkan riset Paxel, 57% Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berjualan online justru kebanjiran pelanggan baru.

“Hal itu dapat dipahami, karena 57,2% UKM mengaku terkendala ketika mendapat pesanan dadakan, namun perlu dikirim segera," ujar COO Paxel Zaldy Ilham Masita dikutip dari siaran pers, Kamis (23/7).

Riset itu dilakukan terhadap 650 UKM online di Indonesia selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sebanyak 91,2% di antaranya bergerak di sektor makanan atau minuman, yang selama ini mengandalkan layanan pengiriman sehari sampai (sameday delivery) seperti Paxel.

Sebanyak 20,9% UKM berjualan lebih dari dua tahun. Lalu, 24,2% beroperasi selama satu hingga dua tahun dan 44,9% kurang dari setahun.

Tercatat, ada 15 kota yang paling sering menjadi tujuan pengiriman barang. Kota itu di antaranya Jakarta, Bandung, Bekasi, Tangerang, Surabaya, Bogor, Depok, Semarang, Malang, Yogyakarta, Denpasar, Solo, Makassar, Cimahi, dan Cibinong.

Sebanyak 53,9% UKM mengaku omzetnya meningkat 10-40% karena menggunakan layanan sameday delivery. Sebab, barang yang dikirim secara cepat, dalam kondisi yang baik. Utamanya, produk kuliner.

"Tercatat 40,5% UKM lebih mengutamakan kecepatan pengiriman, bahkan mau berkompromi dengan ongkos kirim," ujar Zaldy.

Ia mengungkapkan, 58,1% responden memilih layanan Paxel. Salah satu alasannya, biaya pengiriman bersifat tetap (flat).

Berdasarkan riset bertajuk Paxel Buy & Send Insight 2020 itu, sebagian pelaku usaha menutup tokonya saat PSBB. Untuk bisa bertahan, 40% di antaranya mengurangi stok barang dan 16,1% efisiensi dari sisi karyawan.

Selain itu, 52% responden mengubah strategis bisnisnya. Sebanyak 33,1% beralih menjual makanan beku dan 17,1% menjajakan beragam jenis kue.

Dari sisi konsumen, 37,3% berbelanja secara normal saat pandemi Covid-19. Namun, 28,2% bertransaksi dengan nilai yang besar, tetapi jarang.

Penulis/Reporter: Cindy Mutia Annur

Reporter: Cindy Mutia Annur