Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merambah ekosistem digital selama pandemi corona untuk menjangkau pengguna. Bukalapak dan Tokopedia mengklaim, pendapatan mitra naik hingga 1.400% atau 15 kali lipat sejak bergabung.
"Pada 2020, kami melihat animo UMKM yang bergabung meningkat drastis," ujar VP Marketplace Bukalapak Kurnia Rosyada dalam acara ‘Ngobrol Virtual: Strategi Baru Bukalapak Bantu UMKM Di Masa Sulit Pandemi’, Kamis (4/2).
Namun, ia tidak memerinci peningkatan jumlah mitra sepanjang tahun lalu. Ia hanya menyampaikan, ada lima juta pelapak di platform marketplace.
Kurnia menyampaikan, transaksi Super Seller bisa meningkat 15 kali lipat sejak bergabung. Sedangkan penjualan pelapak di BukaMall naik 3,1 hingga 5,5 kali lipat.
Unicorn e-commerce itu menargetkan lebih banyak mitra UMKM pada tahun ini. Oleh karena itu, Bukalapak memberlakukan satu tarif untuk Super Seller yakni 0.5%. Besarannya diklaim yang termurah.
Perusahaan juga berencana menambah berbagai fitur untuk memudahkan UMKM berjuala. "Kami perbanyak fitur analisis (bisnis)," kata Kurnia.
Dengan fitur baru itu, UMKM bisa mendapatkan analisis penjualan seperti tren dan minat konsumen. Penjual pun dapat menyasar konsumen secara akurat.
Bukalapak juga berencana menambah fitur yang memudahkan penjual memberikan promosi, seperti diskon dan gratis ongkos kirim (ongkir).
Pesaingnya, Tokopedia juga kebanjiran mitra penjual selama pandemi Covid-19. E-commerce bernuansa hijau ini pun menggaet 9,9 juta pedagang per tahun lalu. Hampir seluruhnya merupakan UMKM.
"Ada kenaikan 2,5 juta sejak awal 2020," kata External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya dalam siaran pers, bulan lalu (14/1).
Ekhel mengatakan, perusahaaan menggelar berbagai inisiatif untuk menggaet mitra penjual pada tahun lalu, salah satunya kampanye #SatuDalamKopi. Tokopedia menggandeng lebih dari 1.000 pengusaha kopi, dan mengklaim pendapatan pedagang naik lebih dari 2,5 kali lipat.
Selain itu, membuat inisiatif Tokopedia Nyam untuk penjual makanan. Jumlah pedagang kuliner di platform dan transaksinya diklaim meningkat tiga kali lipat selama pandemi.
Ada juga inisiatif Bangga Buatan Indonesia (BBI) dengan menggaet pemerintah. Unicorn Tanah Air itu juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah (pemda) untuk mengakuisisi lebih dari 2.000 penjual baru.
Peningkatan jumlah mitra pedagang di Bukalapak dan Tokopedia itu seiring dengan imbauan pemerintah agar UMKM merambah ekosistem digital saat pandemi. Pemerintah mencatat, ada 3,7 juta pedagang online baru sejak peluncuran program Bangga Buatan Indonesia pada Mei 2020 lalu.
Dengan tambahan tersebut, ada 11,7 juta dari total 64 juta lebih UMKM yang merambah ekosistem digital. Sedangkan angka pertumbuhan jumlah UMKM di Indonesia dapat dilihat pada Databoks di bawah ini: