Lima Cara Perusahaan Ritel, Kuliner, Busana Dorong Penjualan Online

ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Warga memilih barang-barang belanjaan yang dijual secara daring di Jakarta, Kamis (18/7/2019).
20/4/2021, 14.46 WIB

Survei itu juga menunjukkan, sebagian besar responden memilih e-commerce Shopee dan Tokopedia selama pandemi Covid-19. Penyebabnya, kedua perusahaan menawarkan sejumlah promosi.

"Maka, kami memberikan promo hasil kerja sama dengan platform pengantaran online," kata Marketing Manager Es Teler 77 Irman Febrianto. Beberapa promo yang diberikan seperti uang kembali (cashback), diskon, dan gratis ongkos kirim (ongkir).

Keempat, membuat inovasi produk yang cocok dengan permintaan konsumen. Irman mengatakan, salah satu inovasi yang dilakukan yakni membuat produk makanan beku atau frozen food.

Itu karena transaksi frozen food meningkat di beberapa platform digital seperti Shopee, Tokopedia, dan Gojek. "Dengan produk ini, masyarakat tetap bisa menikmati layanan kami di rumah," kata Irman.

Kelima, memanfaatkan fitur teknologi digital. "Kami memaksimalkan kemampuan teknologi selama pandemi. Menjadi lebih melek digital," kata Head of Marketing and Communication Geulis Markus Happy Ganesha.

Kemampuan teknologi yang bisa dimanfaatkan seperti optimasi mesin pencari atau Search Engine Optimization (SEO) agar situs website atau media sosial menarik konsumen. Selain itu, layanan Facebook Pixel bisa digunakan untuk mengukur efektivitas iklan.

Di sisi lain, belanja online menjadi tren selama pandemi Covid-19. Survei Redseer menunjukkan, 51% responden pertama kali menggunakan aplikasi belanja karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB) saat pandemi.

Hal itu membuat volume permintaan di e-commerce melonjak lima hingga 10 kali lipat dibandingkan sebelum ada pandemi virus corona. Transaksi harian di platform juga naik dari rerata 3,1 juta pada April 2019 menjadi 4,8 juta untuk periode yang sama tahun lalu.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan