Beredar kabar di media sosial sejak bulan lalu bahwa TikTok Shop akan kembali hadir menjelang kampanye diskon 11.11. Menteri Koperasi dan UKM atau MenKopUKM Teten Masduki pun berencana untuk bertemu dengan CEO TikTok Shou Zi Chew minggu ini.
"Rencananya minggu ini. Sebab saya sibuk kemarin," kata Teten usai konferensi pers Rakornas Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2023 di Jakarta, Selasa (7/11).
Namun, Teten belum mengungkapkan topik yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut, termasuk kepastian kapan TikTok Shop akan kembali berbisnis di Indonesia.
“Kami belum tahu. Kami dengar dulu," ujar Teten.
Teten optimistis TikTok bakal menghadirkan lagi layanan e-commerce di Indonesia. “Pendapatannya besar Rp 8,4 triliun per bulan. Datanya bisa dilihat di Google. Cukup besar,” kata Teten akhir bulan lalu (25/10).
Berdasarkan studi Google, Temasek, dan Bain and Company bertajuk ‘e-Conomy SEA 2023’, transaksi e-commerce di Indonesia diperkirakan tumbuh 7% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi US$ 62 miliar atau sekitar Rp 989 triliun tahun ini. Pertumbuhannya melambat dibandingkan tahun lalu 20%.
Jika TikTok ingin membuka kembali layanan e-commerce di Indonesia, Teten menyampaikan bahwa perusahaan asal Cina itu harus mengikuti peraturan di Indonesia. Permendag Nomor 31 tahun 2023 menyebutkan, TikTok harus memenuhi sejumlah aturan untuk bisa kembali mengoperasikan TikTok Shop di Indonesia.
Syarat yang dimaksud di antaranya:
Membuat Kantor Perwakilan Perusahaan Perdagangan Asing (KP3A) Bidang PMSE atau Perdagangan Melalui Sistem Elektronik
Aplikasi e-commerce terpisah dari platform media sosial
Tidak memfasilitasi penjualan produk impor di atas US$ 100 atau sekitar Rp 1,6 juta
Menaati semua standar yang berlaku di dalam negeri, seperti Sertifikasi Halal, pemilikan Standar Nasional Indonesia alias SNI hingga Nomor Izin Edar
Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri alias Dirjen PDN Kementerian Perdagangan Isy Karim mengatakan bahwa ada kabar beredar tentang TikTok Shop yang akan kembali hadir pada November atau menjelang 11.11.
Namun Isy menyampaikan TikTok belum mengajukan izin sebagai e-commerce. “Ramai bilang TikTok Shop jadi e-commerce. Tapi perusahaan belum mengajukan izin,” kata Isy di kantor Kemendag, Jakarta, Selasa (31/10)
Hal senada disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika alias Kominfo Budi Arie Setiadi. “Kalau Tiktok Shop ingin berbisnis sebagai e-commerce di Indonesia, silahkan. Asalkan ada pemisahan platform,” ujar Budi dalam keterangan pers, pekan lalu (2/11),
“Kalau platform-nya media sosial, ya media sosial. Begitu pun e-commerce,” Budi menambahkan.
Peraturan itu bertujuan mendukung keadilan dalam berusaha atau level of playing field di sektor e-commerce. “Pertumbuhan transaksi e-commerce tidak sedrastis tahun-tahun sebelumnya. Ini mungkin karena sedang konsolidasi,” ujarnya.
“Oleh karena itu, kami mengharapkan iklimnya juga lebih baik. Pemerintah mengharapkan persaingan yang sehat bagi ekosistem industri digital,” Budi menambahkan.
Sebelumnya riset Maybank Sekuritas menyebutkan, media lokal melaporkan spekulasi bahwa TikTok Shop akan hadir di Indonesia pada 10 November. Sebab, akan ada kampanye promosi 11.11 yang dapat mendorong peningkatan transaksi.
Maybank Sekuritas menyampaikan ada tiga cara agar TikTok bisa menyediakan layanan e-commerce di Indonesia, yakni:
- Berkolaborasi dengan pelaku usaha e-commerce yang sudah ada melalui Antarmuka Pemrograman Aplikasi alias Application Programming Interface (API)
- Membuat aplikasi e-commerce baru
- Mengakuisisi pelaku usaha yang sudah ada
“Cara tercepat agar TikTok Shop dapat kembali beroperasi yakni melalui kemitraan dengan pemain yang sudah ada,” ujar analis Maybank Sekuritas bulan lalu. “Pertanyaan selanjutnya, siapa kandidat yang paling menonjol menjadi mitra TikTok?”
Maybank Sekuritas menilai ada tiga persyaratan penting untuk menjadi mitra e-commerce TikTok di Indonesia yakni:
- Memiliki ekosistem yang terintegrasi, khususnya logistik dan pembayaran digital
- Memiliki basis pengguna yang besar di Indonesia
- Pemahaman mendalam terhadap pasar lokal yakni perusahaan yang berbasis di Indonesia, fokus domestik akan menjadi nilai tambah karena cenderung berhubungan baik dengan regulator
Jika merujuk pada ketiga persyaratan tersebut, Maybank Sekuritas menilai bahwa GoTo Gojek Tokopedia merupakan mitra yang cocok bagi TikTok di Indonesia.
“Kami kira TikTok Shop akan kembali ke Indonesia, tetapi belum mengetahui tanggal pasti dan caranya,” ujar analis. “Dengan asumsi model kemitraan, kami yakin GOTO merupakan kandidat terkuat.”
Katadata.co.id mengonfirmasi hal itu kepada TikTok dan GoTo Gojek Tokopedia. Namun belum ada tanggapan dari keduanya.