Target Biayai 50 Bisnis Film hingga E-Sports, Likuid Minta Izin ke OJK

likuid
CEO Likuid Kenneth Tali dan COO Likuid Budi Sukmana saat peresmian layanan Likuid di Jakarta, Kamis (6/2).
8/2/2020, 06.00 WIB

Likuid akan menyerahkan dana tersebut ke pelaku usaha (fundraiser) 14 hari setelah terkumpul. Investor akan mendapat imbal hasil 12-20% per proyek. (Baca: 10 Fintech Penyelenggara Equity Crowdfunding Antre Izin dari OJK)

Saat ini, ada empat proyek bersiap untuk didanai mulai 17 Februari nanti. Di antaranya film Dealova 2 oleh PT Capo dei Capi (Capo dei Capi), marketplace media iklan dan promosi PT ADX Asia Indonesia (ADX Asia), PT Berjaya Sally Ceria (Sour Sally Group), serta penyedia saja konsultasi dan promotor acara PT Stellar Indonesia (Stellar Indonesia).

Likuid masih akan berfokus menggalang pendanaan untuk pelaku ekonomi kreatif di pulau Jawa terlebih dulu. "Karena biayanya cukup besar untuk menyasar ke luar Jawa. Kami ingin membangun kesadaran publik dulu,” katanya.

(Baca: Startup Besutan Andy Noya, BenihBaik.com Salurkan Donasi Rp 1 Miliar)

Tahun ini, penyaluran dana lewat Likuid ditarget Rp 40 miliar. Setiap proyek rerata mendapat pendanaan sekitar Rp 800 juta. "Targetnya 50 proyek," katanya.

Perusahaan yang berdiri 2018 itu bekerja sama dengan beberapa kementerian dan lembaga (K/L) seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Riset dan Teknologi.

Likuid menargetkan 2.500 pengguna dalam kurun waktu empat bulan setelah resmi berstatus terdaftar dari OJK. Saat ini, startup tersebut tercatat di regulatory sandbox OJK sejak Juli 2019.

(Baca: Fintech Urun Dana Asal Yogyakarta Jadi yang Pertama Dapat Izin OJK)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur