Tunggu Izin dari BI, OVO Target Luncurkan PayLater di Kuartal I 2020

OVO
Masih dalam tahap ujicoba, layanan OVO PayLater ditargetkan meluncur resmi tahun depan.
28/11/2019, 21.00 WIB

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, fitur paylater sempat ada di halaman depan aplikasi OVO. Namun, seiring dengan tampilan OVO yang baru, fitur tersebut hilang. Namun di aplikasi Tokopedia, layanan OVO PayLater masih ada.

Sinta tidak berkomentar terkait hal itu. Dia hanya mengatakan bahwa perusahaanya berfokus pada konsumen. “Kami terus berupaya meningkatkan layanan ini dari segi registrasi, keamanan, penggunaan maupun sistem cicilan agar dapat diterima oleh seluruh masyarakat,” katanya.

Selain itu, perusahaannya mengkaji berbagai layanan keuangan, salah satunya pinjaman. “Kami sedang mengkaji berbagai produk pinjaman untuk beragam segmen pengguna di antaranya konsumen dan UMKM,” kata dia.

(Baca: Tak Kuat ‘Bakar Uang’, Bos Lippo Akui Jual Dua Pertiga Saham OVO)

Aplikasi OVO telah diunduh lebih dari 115 juta kali. Perusahaan fintech pembayaran ini juga sudah menggaet sekitar 500 ribu mitra penjual di 354 kota Indonesia, yang sekitar 300 ribu di antaranya adalah usaha mikro, kecil, menengah (UMKM).

Perlu diketahui, fintech besutan Gojek, GoPay, telah lebih dahulu meluncurkan layanan paylater sejak September 2018. Langkah itu kemudian disusul oleh OVO awal tahun ini. DANA dan LinkAja pun tengah mengkaji layanan serupa.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur