Perusahaan teknologi finansial pinjaman (fintech lending) di bidang pertanian, Tanifund, menargetkan menyalurkan kredit sebesar Rp 160 miliar hingga akhir 2019. Kredit tersebut disalurkan kepada kelompok tani dari berbagai macam budidaya hingga peternakan di seluruh Indonesia.
"Tercatat hingga saat ini sudah ada sekitar 75 kelompok tani yang mendapatkan kredit," kata CEO dan CO-Founder TaniFund, Ivan Arie Sustiawan di Jakrta, Senin (14/10).
Ivan menyatakan dana yang tersalurkan saat ini sudah lebih dari Rp 75 miliar. untuk sekitar 75 kelompok tani. Tiap kelompok tani terdiri dari 30-50 orang. "Tiap kelompok tani ada yang mendapatkan pinjaman Rp 25 juta, Rp 50 juta ada yang Rp 100 juta hingga maksimal Rp 2 Miliar per tiap proyek," kata Ivan.
(Baca: Startup TaniHub Target Gaet 1 Juta Petani Tahun Depan)
Lender TaniFund saat ini sudah mencapai lebih dari 5.000 yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. TaniFund merupakan anak perusahaan dari TaniHub (marketplace produk pertanian). Ada lima wilayah distribusi, yakni Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.
Ivan mengatakan, petani merupakan salah satu kelompok masyarakat dengan penghasilan terendah dan kesulitan mendapatkan kredit dari bank. TaniFund menyiasati risiko kredit macet petani dengan menggunakan strategi kredit asuransi.
Strategi mitigasi ini untuk menjaga kepentingan pemberi pinjaman. Hingga saat ini, tak ada kendala tunggakan dari kewajiban petani. "Sejauh ini masih 0% jumlah kredit macetnya," kata dia.
(Baca: Startup Pertanian TaniGroup Peroleh Tambahan Modal Rp 144 Miliar)
Selain kepada petani, TaniFund memberikan pinjaman kepada peternak hewan kurban melalui kerja sama dengan Dompet Dhuafa. Kolaborasi keduanya berupa opsi pembiayaan berkonsep imbal hasil bagi peternak hewan kurban binaan Dompet Dhuafa melalui platform crowfunding TaniFund.
Pada tahap awal, program dilaksanakan untuk 25 kelompok ternak di pulau Jawa dengan target 50 ribu ekor hewan ternak yang akan diserap melalui program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa. "Kerja sama ini merupakan inisiatif baru kami bersama Dompet Dhuafa untuk memberdayakan peternak di Indonesia," kata Ivan.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa, Imam Rulyawan, menjelaskan melalui gawai pintar yang telah terinstal aplikasi TaniFund, masyarakat dapat menyalurkan hewan kurban hingga sebulan sebelum Idul Adha. "Selama program itu, donasi sebesar 2,5% otomatis masuk melalui Dompet Dhuafa di setiap transaki," kata Imam.