Putri Taipan Surabaya Siapkan Rp 1 Triliun Lewat Fintech Pohon Dana

Arief Kamaludin | Katadata
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
12/12/2018, 15.45 WIB

Selain itu, untuk meminimalisasi risiko, Pohon Dana bakal menerapkan tanggung renteng. "Kami juga akan menggaet pemimpin petani di wilayah timur (Indonesia)," kata Yu Ek. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan, pinjaman disalurkan kepada individu di wilayah tersebut.

Supaya jangkauan Pohon Dana ke wilayah timur Indonesia maksimal, Yu Ek bakal membuka kerja sama untuk penyediaan ponsel pintar (smartphone). Nantinya, peminjam bisa menyicil ponsel pintar tersebut. Sebab, untuk mengakses layanan Pohon Dana, para peminjam membutuhkan infrastruktur seperti ponsel pintar.

Saat ini, layanan Pohon Dana baru bisa diakses melalui situs PohonDana.id. Pada Januari 2019, Pohon Dana berencana merilis aplikasi di Google Play Store. "Masih fokus di Android dulu (belum di IOS), karena target segmen kami rerata menggunakan itu," kata dia. 

(Baca: Pengutang Membeludak, Fintech Pembiayaan Masih Minim Investor)

Pohon Dana pun menetapkan bunga sekitar 1,5-2% per bulan. Pinjaman yang bisa diambil mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 2 miliar. Tenor peminjamannya mulai dari  1 bulan hingga 30 bulan. Sejauh ini, rerata pinjaman digunakan untuk modal usaha (corporate loan). Pohon Dana juga belum mengenakan biaya administrasi kepada peminjam.

Pohon Dana sudah memeroleh status terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak Agustus lalu. Kini, Pohon Dana tengah mengajukan izin ke OJK. Pohon Dana optimistis sudah mendapat izin pada Kuartal I-2019.

Adapun investor institusional Pohon Dana adalah Bank Mayapada, yang merupakan bagian dari grup Mayapada milik ayah Victoria Tahir. Meski begitu, Pohon Dana menerima investor retail atau individu. Namun, saat ini nilai pendanaan dari investor retail di Pohon Dana masih di bawah 2% dari total penyaluran kredit.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati