Amartha dan Bank Ganesha bekerja sama dalam memberikan akses pembiayaan ke pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia. Bank Ganesha telah menyiapkan dana Rp 200 miliar untuk memperkuat modal kerja serta ekspansi para pelaku usaha mikro di Indonesia.
Perjanjian kerja sama ini ditandatangani oleh CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra dan Presiden Direktur Bank Ganesha, Lisawati yang turut dihadiri oleh Direktur Bisnis, Setiawan Kumala, Vice President of Amartha, Aria Widyanto di Jakarta, Selasa (16/10).
“Kerja sama ini sejalan dengan strategi Bank Ganesha di tahun ini yaitu untuk lebih memfokuskan penyaluran kredit di segmen retail Small Medium Enterprises (SME) serta mendukung pemerintah dalam perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia,” kata Lisawati.
Dalam kerja sama ini, Amartha akan mereferensikan mitra pengusaha mikro yang sesuai dengan kriteria Bank Ganesha. Selanjutnya, Bank Ganesha akan menentukan mitra UMKM yang dapat memperoleh fasilitas kredit. Melalui proses scoring dari Amartha, diharapkan dapat membantu Bank Ganesha dalam meminimalisir peluang terjadinya Non Performing Loan (NPL) di kemudian hari.
(Baca juga: Perempuan Diklaim Lebih Rajin Membayar Pinjaman di Fintech)
Amartha juga menggandeng PT Equity Life Indonesia untuk melindungi debitur dari ketidakmampuan melunasi sisa pinjaman akibat risiko meninggal dunia. Dalam kesempatan ini juga hadir CEO Equity Life Indonesia, Samuel Setiawan dan Direktur Equity Life Indonesia, David Soetadi.
Andi berharap kerja sama ini akan mendorong kemajuan pengusaha mikro di seluruh Indonesia. Sebagaimana juga dengan peran Amartha dalam mewujudkan inklusi keuangan untuk masyarakat terutama di pedesaan. “Kerja sama ini akan membantu lebih banyak pengusaha mikro terpercaya di daerah, untuk mendapatkan akses pembiayaan dan pendampingan usaha,” kata Andi.
Andi berharap kerja sama ini juga akan menambah dampak positif bagi pelaku usaha di daerah. “Kita saling membantu dalam pengentasan kemiskinan, partisipasi perempuan dalam pembangunan dan pengurangan ketimpangan pendapatan di pedesaan melalui platform kita. Karena kebaikan yang lebih besar akan tercipta jika kita bekerja bersama,” ujar Andi.
Andi menerangkan, Amartha fokus pada pelayanan keuangan di pelosok desa terutama mereka yang unbanked. Amartha konsisten untuk terus mendukung pembiayaan bagi pengusaha mikro perempuan di sektor produktif, seperti perdagangan, pertanian dan peternakan serta industri rumah tangga.
“Melalui fintech, kami bisa dapat meningkatkan efisiensi operasional sehingga dapat menjangkau desa-desa terpencil dan memproses pengajuan pinjaman dengan lebih cepat,” tutur Andi.
(Baca juga: Fintech Lending Diklaim Sumbang Rp 26 Triliun ke PDB Indonesia)
Andi menambahkan, hal ini juga membuktikan bahwa fintech dan bank bertindak saling menguntungkan. Kehadiran fintech terutama peer-to-peer lending dapat menjadi kepanjangan tangan Bank. “Kami dapat saling menjadi rekan dalam membangun inklusi keuangan. Kita perlu berkolaborasi untuk memajukan UMKM di Indonesia,” ucap Andi.
Bank Ganesha telah mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 2,72 triliun per akhir Juni 2018, tumbuh 5.94% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 yakni Rp 2,56 miliar. Peningkatan ini di dorong oleh Kredit modal kerja yang naik 11.95% yoy menjadi Rp 1,79 triliun.