Fintech Investree & Crowdo Ramal 15% Peminjam Minta Keringanan Kredit

Arief Kamaludin | KATADATA
Ilustrasi fintech Investree
20/4/2020, 16.47 WIB

Pandemi corona membuat pendapatan sebagian masyarakat anjlok atau bahkan kehilangan pekerjaan. Begitu juga dengan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Startup teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) Investree dan Crowdo memperkirakan, 15% peminjam mengajukan keringanan kredit.

Chief of Risk Investree Amelia Safitri mengatakan, perusahaan sudah menganalisis portofolio pinjaman yang terdampak pandemi virus corona. Utamanya, peminjam yang bergerak di sektor pariwisata dan restoran.

(Baca: Peminjam di 62 Fintech Lending Minta Keringanan Kredit Imbas Corona)

Saat ini, baru sekitar 3% peminjam yang mengajukan restrukturisasi. Dari total peminjam yang mengajukan, hanya 1% yang dianggap terdampak pandemi corona.

Investree memperkirakan, peminjam mulai merasa terpukul akibat pandemi virus corona pada bulan depan. "Kami perkirakan 15% dari total borrower (mengajukan)," kata Amelia saat video conference, Senin (20/4). 

Bentuk keringanan kredit yang akan diberikan Investree yakni perpanjangan tenor dan payment holiday atau libur pembayaran. (Baca: Modalku, Investree dan Akseleran Kaji Keringanan Kredit Akibat Pandemi)

Kendati demikian, Investree mengatakan bahwa tidak semua pengajuan restrukturisasi akan disetujui. Permintaan akan disaring dan dikaji persyaratannya, lalu minta persetujuan pemberi pinjaman (lender).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan