Fintech Kredivo Incar 80% Transaksi dari Layanan E-commerce Tahun Ini

Instagram/Kredivo
Ilustrasi Kredivo. Startup fintech lending Kredivo membidik pembiayaan sektor e-commerce sebesar 80% tahun ini.
Editor: Ekarina
4/8/2020, 18.22 WIB

Meskipun permintaan layanan pinjaman lain di selain e-commerce tinggi, Kredivo tetap fokus melayani transaksi di situs belanja daring tersebut.

Sejak berdiri pada akhir Desember 2015 hingga awal tahun ini, Kredivo sudah menyalurkan pinjaman kepada sekitar 30 juta peminjam. Tahun ini, perusahaan menargetkan bisa menyalurkan pinjaman Rp 4 triliun.

Hingga kini, platform Kredivo sudah memiliki 2 juta pengguna. Dari layanan pembiayaan transaksi di e-commerce, produk fesyen dan kecantikan paling diminati.

Berdasarkan laporan riset Kredivo dan Katadata Insight Center (KIC), selama 2019, kategori fesyen mencakup 30% dari seluruh transaksi di e-commerce, sedangkan produk kecantikan mencakup 16%. 

"Produk fesyen itu favorit, baik bagi pria dan wanita," kata Direktur Riset KIC Mulya Amri dalam video conference pada Selasa (4/8).

Mengacu pada laporan McKinsey & Company yang berjudul 'The State of Fashion 2019' alasan kenapa produk fesyen menjadi paling diminati konsumen, sebab konsumen menginginkan produk yang bervariasi dan terbaru (up to date) di platform namun dengan harga yang terjangkau. 

Sementara itu, produk fesyen pun kini banyak tersedia di e-commerce yang menawarkan berbagai macam model dan merek. S

Selain itu, beragamnya produk tersebut juga didukung oleh banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di industri fesyen yang memasarkan barangnya di e-commerce, baik sebagai penjual utama maupun dropshipper. 

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan