Riset iPrice dan App Annie menunjukkan, GoPay besutan Gojek dan OVO memimpin pasar teknologi finansial (fintech) pembayaran di Indonesia. ShopeePay pun menyiapkan strategi untuk bisa bersaing dengan kedua pemain itu.
Marketing Manager ShopeePay Cindy Candiawan mengatakan, perusahaan berfokus mengembangkan kerja sama strategis dengan berbagai industri. Ini bertujuan meningkatkan penerimaan ShopeePay di Tanah Air.
Selain itu, “kami terus mencari cara untuk meningkatkan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi bagi pengguna,” kata Cindy kepada Katadata.co.id, akhir pekan lalu (22/8).
Perusahaan juga berfokus membangun ekosistem yang berkelanjutan, terutama di tengah pandemi corona. Salah satunya, ShopeePay menjadi salah satu layanan pembayaran di platform e-commerce Shopee.
Berdasarkan kajian Shopee sepanjang Februari-Mei, 80% transaksi pengguna usia 18-34 tahun menggunakan pembayaran digital. Layanan ini termasuk kartu kredit, transfer bank, dan ShopeePay.
Pengguna lanjut usia juga mulai mengadopsi pembayaran digital. Sebanyak 45% dari jumlah transaksi di platform yang menggunakan ShopeePay merupakan pengguna di atas usia 50 tahun.
Kehadiran ShopeePay di platform Shopee tentu meningkatkan transaksi. Apalagi, berdasarkan riset iPrice, Shopee menempati urutan pertama dengan jumlah kunjungan terbanyak pada kuartal II 2020, yakni 93,44 juta per bulan.
Shopee mengalahkan Tokopedia yang jumlah kunjungan ke platform-nya 86,103 juta per bulan. Posisi ketiga ditempati oleh Bukalapak 35,3 juta. Lalu, Lazada 22 juta, Blibli 18 juta, dan JD.id 9,3 juta.
Berkaca dari besarnya jumlah kunjungan ke platform Shopee, potensi transaksi menggunakan ShopeePay pun tinggi. Cindy mencatat, transaksi sempat turun pada awal penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun naik kembali terutama di sektor UMKM.
Transaksi di bisnis warung misalnya, tumbuh 283%. Lalu, transaksi di toko bahan makanan naik 50%.
Selain itu, ShopeePay menawarkan beragam promosi seperti voucer diskon dan uang kembali (cashback). “Ditambah dengan akses ke basis pengguna Shopee yang luas, hal ini membantu para merchant mengembangkan bisnisnya dan menjangkau lebih banyak orang,” kata Cindy.
ShopeePay merupakan layanan pembayaran besutan SeaMoney Indonesia, yang berdiri pada November 2015. Perusahaan ini merupakan bagian dari induk Shopee, Sea Group.
SeaMoney mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia (BI) pada Agustus 2018. Lalu, diluncurkan secara resmi pada November 2018.
ShopeePay Melawan GoPay dan OVO
Dengan strategi tersebut, ShopeePay mencoba untuk bersaing dengan GoPay dan OVO. Berdasarkan riset iPrice dan App Annie, 60% responden menjadikan GoPay sebagai pilihan utama. Fintech di bawah naugan Gojek ini pun memiliki 54% pengguna organik, yang akan menggunakan layanan meski tidak ada promosi atau diskon.
Sedangkan posisi kedua ditempati oleh OVO, lalu disusul oleh DANA. Peringkat ini dapat dilihat pada Databoks berikut:
Fintech besutan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), LinkAja bertahan di posisi keempat. App Annie dan iPrice mencatat, peringkat perusahaan milik negara ini cenderung stagnan sejak kuartal II tahun lalu.