Fintech Ingin Ikut Menyalurkan Dana Pemerintah untuk Pembiayaan UMKM

Katadata
Ilustrasi, fintech lending. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) berharap pemerintah melibatkan fintech lending untuk melaksanakan bantuan modal kerja bagi UMKM.
2/9/2020, 18.57 WIB

Alhasil, tingkat wanprestasi pengembalian pinjaman atau TWP di atas 90 hari pun meningkat, di mana per Juni 2020 AFPI mencatat TWP fintech lending mencapai 6,1%. Level ini melonjak dibandingkan April 2020 yang sebesar 4,93% dan Mei 2020 sebesar 5,1%.

Meski begitu, Kepala Bidang Kelembagaan dan Humas AFPI Tumbur Pardede mengklaim bahwa pemberi pinjaman atau lender masih percaya untuk berinvestasi di platform fintech lending.

"Peningkatan TWP ini termasuk wajar karena kondisi aktual di masyarakat terdampak adanya wabah Covid-19," kata Tumbur, Rabu (19/8).

Perusahaan penyedia platform juga berupaya meyakinkan lender untuk menyalurkan kredit meski ada pandemi Covid-19. Selain itu, beberapa fintech lending juga masih mendapatkan pendanaan di tengah pandemi virus corona. Hal ini turut menurut Tumbur turut meningkatkan kepercayaan lender.

Investree misalnya, mendapatkan pendanaan seri C sebesaar US$ 23,5 juta atau sekitar Rp 379,3 miliar yang dipimpin oleh investor asal Jepang MUFG Innovation Partners (MUIP) dan BRI Ventures. Kemudian, investor terdahulu yakni 9F Fintech Holdings Group China dan SBI Holdings Jepang juga berpartisipasi dalam putaran investasi seri C tersebut.

Selain Investree, Modalku juga mendapatkan komitmen pendanaan seri C senilai US$ 40 juta atau sekitar Rp 625 miliar. Sebagian dana segar ini dipakai untuk merestrukturisasi kredit UMKM yang terkena dampak pandemi corona.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan