Biden Berpotensi Jadi Presiden AS, Harga Bitcoin Tembus Rp 200 Juta

Katadata
Ilustrasi bitcoin
Penulis: Desy Setyowati
5/11/2020, 16.00 WIB

Harga bitcoin melonjak menjadi US$ 14.491 atau sekitar Rp 208,6 juta per koin pada Pukul 14.59 WIB, berdasarkan ata Coindesk.  Lonjakan ini terjadi di tengah perhitungan suara Joe Biden dan Donald Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS).

Hingga saat ini, hasil perhitungan BBC menunjukkan Biden unggul sementara dengan 243 suara elektoral dan Trump 214. Sedangkan CNN Internasional melaporkan, Biden meraih 253 suara elektoral meninggalkan Trump 213.

Berdasarkan data Coindesk, harga bitcoin dikisaran US$ 13.545 hingga US$ 14.491 per koin dalam 24 jam terakhir. “Pada pemilu 2016 lalu, mata uang digital (cryptocurrency) ini hanya naik tipis 1,8%,” demikian dikutip dari Coindesk, Kamis (5/11).

Dalam acara Squawk Box CNBC, CEO Galaxy Digital Mike Novogratz memperkirakan, saham dan harga bitcoin akan naik jika Biden menang. “Pasar menyukai ini," kata dia dikutip dari Business Insider, Kamis (5/11).

Ia mengatakan, investor bitcoin berharap Senat konservatif dan sedikit memberikan stimulus fiskal. "Ini akan bagus untuk cryptocurrency," kata Novogratz.

Di tengah perhitungan pilpres AS ini, harga bitcoin pun naik 3,5% dibandingkan kemarin. Minat terbuka terhadap kontrak opsi bitcoin bahkan mencapai level tertinggi baru sepanjang masa yakni US$ 2,9 miliar.

Selama enam bulan terakhir, pasar opsi tumbuh tiga kali lipat. Data dari Cointelegraph dan Digital Assets Data juga menunjukkan bahwa volume transaksi bulanan bitcoin dan volume berjangka melonjak sejak akhir Oktober.

Pada akhir Oktober lalu, harga bitcoin melonjak menjadi US$ 13.169 atau Rp 193,2 juta per koin setelah perusahaan pembayaran asal AS PayPal mengumumkan dukungannya terhadap mata uang digital. Pengguna di AS dapat bertransaksi menggunakan bitcoin dan lainnya.

Selain itu, raksasa layanan pembayaran ini berencana mengadopsi bitcoin pada bisnis anak usahnya, Venmo. Berdasarkan data Bloomberg, PayPal memiliki lebih dari 346 juta pengguna aktif. Sebanyak 26 juta di antaranya pedagang online.

“Pergeseran menjadi mengadopsi mata uang digital tidak bisa dihindari. Ini jelas menguntungkan terhadap inklusi dan akses keuangan," kata CEO PayPal Dan Schulman dikutip dari The Verge, Oktober lalu (22/10).

Schulman pun berencana menggaet bank sentral dan regulator di seluruh dunia untuk dapat mengadopsi cryptocurrency

Managing Director Wave Financial Group Constantin Kogan mengatakan, pengumuman PayPal tersebut menunjukkan bahwa cryptocurrency dapat diadopsi. “Tahun ini, penerimaan mata uang digital sangat cepat. Kami melihat, arus utama adopsi pada 2021,” katanya dikutip dari Forbes.

Ia juga memperkirakan, harga bitcoin terus melonjak. “Kami percaya harganya bisa mencapai US$ 14.000 lebih pada akhir tahun," ujar Kogan.

Sedangkan Direktur Bitcoin Indonesia William Sutanto mengatakan, harga bitcoin melonjak 90% lebih dibandingkan awal tahun yang hanya US$ 7.300 atau Rp 99 juta. Ia menilai, peningkatan ini menunjukkan bahwa cryptocurrency aman ditransaksikan.

"Ditambah dengan berita perusahaan-perusahaan besar mulai berinvestasi dan mengintegrasikan bitcoin ke bisnis mereka, fundamental mata uang digital ini sangat kuat," kata William dikutip dari siaran pers, Oktober lalu (22/10).