Penyedia platform pembayaran konsumen atau fintech Flip ratau sekitar Rp 691 miliar. Investasi ini dipimpin oleh Sequoia Capital India, Insight Partners, dan Insignia Ventures Partners.

Putaran tersebut sekaligus menandai investasi pertama kali Insight Partners di Indonesia. Insight adalah perusahaan ekuitas swasta dan modal ventura global yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS).

“Pendanaan baru ini merupakan bukti komitmen dan kegigihan tim kami,” kata Pendiri sekaligus Direktur Utama Flip Rafi Putra Arriyan dalam keterangan pers, Rabu (8/12).

Perusahaan teknologi finansial (fintech) itu berencana menggunakan dana segar itu untuk mempercepat ekspansi bisnis dan memperkuat operasional di Indonesia. Selain itu, investasi pada teknologi untuk memberikan kualitas layanan yang lebih tinggi kepada para pelanggan.

Flip juga ingin mengembangkan sumber daya manusia dengan fokus pada tim teknik (engineering) dan produk (product). “Investasi ini menjadi sumber yang kami butuhkan untuk mendorong dan mempercepat misi dalam memberikan solusi inovatif yang memudahkan money movement (pergerakan uang) di Indonesia,” ujarnya.

Ia menilai, pemilik rekening bank menghadapi beberapa kendala saat melakukan transfer uang, mulai dari kenyamanan penggunaan produk, biaya admin, alur transaksi hingga kelancaran dan kecepatan proses transaksi.

Dia melihat masih ada ruang untuk memperbaharui dan mempermudah berbagai transaksi keuangan. Flip pun menyediakan layanan yang memungkinkan pengguna melakukan transaksi keuangan yang fair (adil) dari mana dan kepada siapa saja.

Beberapa produk Flip yakni pembayaran peer to peer online dengan transfer beda bank ke lebih dari 100 bank domestik, pengiriman uang ke luar negeri (international remittance), isi ulang dompet digital (top-up e-wallet), dan produk solusi bisnis.

Selain itu, Flip menyediakan solusi bisnis bagi ratusan perusahaan dengan berbagai skala industri, termasuk UKM (Usaha Kecil Menengah). Solusi ini di antaranya pencairan dan pengiriman uang seperti penggajian karyawan, pengembalian uang pelanggan, pembayaran faktur/pemasok, dan transfer internasional.

Flip didirikan oleh alumni Universitas Indonesia (UI) yakni Rafi, Luqman Sungkar, dan Ginanjar Ibnu Solikhin. Mereka membangun perusahaan sembari kuliah.

Jumlah pengguna Flip kini lebih dari tujuh juta. Fintech ini pun menambah lebih dari 250 anggota tim atau 140% selama beberapa bulan terakhir.

VP Sequoia India Aakash Kapoor mengatakan, transfer beda bank merupakan metode pembayaran paling dominan dalam ekonomi digital Indonesia. Ia menilai, Flip memiliki basis pengguna yang besar dan tumbuh cepat dengan metrik retensi yang luar biasa.

Flip juga bermitra dengan lebih dari 50 fintech dan beberapa unicorn pembayaran pertama distribusi. “Kami percaya bahwa Flip adalah perusahaan fintech konsumen paling menarik di Indonesia,” ujar Askash.

Managing Director Insight Partners Deven Parekh menambahkan, Flip mendisrupsi pasar transfer beda bank yang ada. “Kami berharap dapat bekerja sama dengan Flip karena perusahaan terus meningkatkan dan memperluas produknya,” katanya.

Principal Insignia Ventures Partners Samir Chaibi sepakat bahwa pertumbuhan produk dan kinerja tim Flip luar biasa selama dua tahun terakhir. Ia menilai, fintech ini menjadi pemain dominan di industri dengan jutaan pengguna.

“Kami berharap dapat bekerja sama dengan Flip untuk memperdalam keunggulan mereka di Indonesia,” kata Samir.

Tahun lalu, Flip meraih pendanaan seri A yang dipimpin oleh Sequoia Capital India. Fintech ini mendapatkan investasi putaran awal (seed) pada 2019 dipimpin bersama oleh Sequoia Capital India dan Insignia Ventures Partners.