Anang hingga Leslar Jual Token Kripto, Bappebti Ingatkan Risikonya
Selebritas Anang Hermansyah, Wirda Mansur, dan pasangan Lesti Kejora dan Rizky Billar atau dikenal Leslar meluncurkan token kripto. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengingatkan masyarakat agar memahami risiko fluktuasi dan kerugiannya.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Tirta Karma Sanjaya mengatakan, token kripto yang diperjualbelikan ke masyarakat seharusnya terdaftar di Bappebti. Ini sesuai Peraturan Bappebti Nomor 7 tahun 2020 tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang Dapat Diperdagangkan di Pasar Fisik.
Calon pedagang fisik atau yang sudah berdagang aset kripto hanya dapat memperdagangkan 229 aset digital itu di pasar fisik aset kripto yang ditetapkan oleh Kepala Bappebti.
Dalam 229 kripto yang boleh diperdagangkan termasuk bitcoin, ethereum, tether, Xrp/ripple, bitcoin cash, binance coin, polkadot, cardano, dan solana.
"Kalau tidak seperti itu, maka harus hati-hati," kata Tirta kepada Katadata.co.id, Kamis (24/2). Ia mengimbau masyarakat memastikan dahulu aset digital itu benar terdaftar di Bappebti atau tidak.
Token kripto Anang belum terdaftar di Bappebti, karena masih mengurus perizinan. Sedangkan Wirda, Lesti Kejora, dan Rizky Billar belum berkomentar mengenai hal ini.
Selain mengecek izin token kripto, Tirta mengimbau masyarakat melakukan penilaian Analitycal Hierarchy Process (AHP) sebagai penentu keputusan investasi. "Ini supaya terjamin keamanan dan kebenaran koinnya," katanya.
Ia mengatakan, apabila koin yang belum terdaftar dan kemudian merugikan masyarakat, berpotensi menjadi ranah penyelidikan polisi sebagai tindak pidana.
Meskipun, terdapat juga koin yang belum terdaftar di Bappebti tapi sudah diperjualbelikan di exchanger kripto luar negeri untuk tes pasar seperti token Anang dan Wirda.
Selain itu, Bappebti mengimbau masyarakat memahami risiko saat bertransaksi aset kripto. "Sebab, kripto memiliki fluktuasi. Ada yang harganya melonjak, ada juga yang trus menurun terus sejak listing penjualan," katanya.
Token kripto Anang, ASIX dan Wirda, I-COIN diperdagangkan di PancakeSwap. Ini adalah pertukaran terdesentralisasi atau decentralized exchange (DEX) yang memungkinkan siapapun memperdagangkan koin dan token kripto tanpa perantara terpusat.
Layanan itu dibangun di atas kontrak pintar (smart contract) otomatis yang digunakan di Binance Smart Chain. Binance Smart Chain adalah platform blockchain yang dijalankan oleh pertukaran kripto Binance.
Meskipun mengoperasikan layanan pertukaran terpusat atau centralized exchange (CEX), Binance tidak mengontrol atau mengoperasikan PancakeSwap.
Anang mengatakan, aset digital yang digarapnya bukan dilarang, melainkan belum bisa ditransaksikan di Indonesia. “Belum bisa diperdagangkan di exchange kripto di Indonesia, karena sedang dalam proses daftar ke Bappebti,” kata Anang melalui akun Instagram-nya @ananghijau, tiga pekan lalu (10/2).
Ia menjelaskan bahwa perdagangan kripto ada dua cara, yakni melalui DEX dan CEX. “Saat ini, token kripto ASIX hanya bisa diperjualbelikan di DEX bernama Pancake Swap,” kata dia.
“Jadi, (token kripto) ASIX hanya bisa diakses dan dibeli dari wallet crypto (Pancake Swap),” tambah Anang.
DEX adalah bursa peer-to-peer (P2P) yang menghubungkan pembeli dan penjual aset kripto. Platform dari bursa terdesentralisasi ini ialah non-custodial. Ini berarti, pengguna tetap mengendalikan private key mereka saat bertransaksi melalui platform DEX.
Sedangkan CEX diatur oleh perusahaan organisasi pusat. CEX harus mengikuti semua hukum, aturan, lisensi pengiriman uang, dan peraturan yang berlaku di setiap negara, negara bagian, atau wilayah tempat mereka beroperasi.
Berdasarkan data Coinbase, harga token kripto ASIX turun 44,4% sepekan terakhir. Harganya Rp 0,042543 per koin hari ini (23/2).
Anak Yusuf Mansur, Wirda Mansur menjual 28 juta dari total 100 juta token kripto I-COIN di PinkSale selama masa presale, dua pekan lalu. Harganya merosot 60% dalam seminggu.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap, harga I-COIN US$ 0,02466 atau Rp 354,9 per koin hari ini.