Bank DBS Salurkan Pinjaman Rp 100 Miliar Lewat Fintech Modalku

Modalku
Bank DBS Indonesia bekerja sama dengan Modalku
Penulis: Desy Setyowati
1/6/2022, 15.48 WIB

Bank DBS Indonesia bekerja sama dengan startup teknologi finansial (fintech) Modalku dalam menyediakan pembiayaan Rp 100 miliar dalam bentuk channeling. Pinjaman online ini disediakan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Secara tidak langsung, Bank DBS Indonesia memberikan dukungan dan turut berkontribusi pada pertumbuhan UMKM di Indonesia,” kata Director Institutional Banking Group Bank DBS Indonesia Kunardy Lie dalam keterangan pers, Rabu (1/6).

“Kedepan, kami ingin lebih banyak bekerja sama dengan pihak ketiga untuk membangun ekosistem digital,” tambah dia.

Selain pinjaman, Bank DBS Indonesia menyediakan layanan perbankan korporasi digital DBS IDEAL. Kunardy menjelaskan, DBS IDEAL mempermudah dan mempercepat proses transaksi perbankan korporasi.

DBS IDEAL memungkinkan nasabah bertransaksi kapan dan di mana saja, melacak transaksi secara real-time, transparan dan informatif. “Maka, pelaku UMKM dapat berfokus pada hal yang penting, yakni mengembangkan bisnis itu sendiri,” katanya.

Co-Founder sekaligus CEO Modalku Reynold Wijaya menyampaikan, perusahaan memiliki kesamaan misi dengan Bank DBS yakni memberikan akses permodalan. “Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan inklusi keuangan,” ujar dia.

Selama enam tahun beroperasi sejak 2016, Grup Modalku telah menyalurkan pendanaan Rp 34,89 triliun. Startup fintech ini beroperasi di enam negara yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Grup Modalku yang juga dikenal di Asia Tenggara sebagai Funding Societies telah menyalurkan pinjaman online kepada lebih dari lima juta transaksi pinjaman UMKM.

Fintech itu telah menggaet lebih dari 200 ribu pemberi pinjaman, baik individu maupun institusi.

“Meski pandemi Covid-19 awalnya menjadi tantangan yang cukup besar, saat ini rasanya pandemi membawa dampak positif dalam hal adopsi digitalisasi. Hal ini tentunya membuat prospek industri di bidang fintech semakin positif,” kata Reynold.