Startup teknologi finansial (fintech) Doku dikabarkan membeli perusahaan rintisan payment gateway Malaysia, SenangPay US$ 7,5 juta atau sekitar Rp 112,4 miliar. Doku didukung oleh Emtek.
Emtek saat ini mempunyai 49% saham di Elang Andalan Nusantara (EAN). EAN adalah induk dari DANA dan Doku.
Doku membeli SenangPay setelah mendapatkan pendanaan US$ 32 juta dari Apis Growth Fund II pada Mei tahun lalu. Apis Growth Fund II merupakan dana ekuitas swasta yang dikelola oleh Apis Partners LLP, manajer aset berbasis di Inggris.
“Kami percaya peluang untuk masuk ke Malaysia semakin menarik mengingat latar belakang sosial budaya yang sama dari kedua negara,” kata Chief Operating Officer Doku Nabilah Alsagoff dikutip dari FintechNews Malaysia, Kamis (14/7).
“Kami berharap dapat menawarkan produk inovatif kepada bisnis serupa di Malaysia,” tambah dia.
SenangPay berdiri pada 2015. Startup Malaysia ini dikelola oleh Simplepay Gateway Sdn Bhd.
Fintech itu terdaftar di Bank Negara Malaysia sebagai penyedia Merchant Acquiring Services. Selain itu, terdaftar di Mastercard International sebagai Payment Facilitator (PF) untuk wilayah Asia Pasifik.
SenangPay membantu pelaku usaha di Malaysia lewat layanan pembayaran melalui berbagai metode yang mencakup kartu kredit, kartu debit, internet banking (FPX) dan semua penyedia dompet digital (e-wallet).
Fintech itu melayani lebih dari 15.000 mitra penjual dan mempunyai tim lebih dari 45 orang. Sedangkan Doku melayani lebih dari 150 ribu pedagang.
CEO SenangPay Mansor Abd Rahman mengatakan, perusahaan mencatatkan peningkatan mitra pedagang. “Jadi, saya percaya akuisisi ini bermanfaat dan diperlukan untuk pertumbuhan perusahaan juga untuk semua orang secara internal dan pedagang,” ujarnya.
Melalui akuisisi oleh DOKU, SenangPay berencana memperkuat dan memperluas layanan di luar payment gateway. Selain itu, mengadopsi layanan baru seperti e-wallet, remitansi, dan transaksi offline seperti Tap On Glass, M2M atau mobile to mobile, dan lainnya.