Komisi sekuritas dan bursa Thailand (SEC) meminta bursa kripto Zipmex memberi penjelasan soal penyetopan penarikan dana. Perusahaan mengatakan, penangguhan ini terkait masalah keuangan bandar kripto bangkrut, Celsius.
Cryptoslate melaporkan, SEC telah mengirim surat kepada Zipmex kemarin (21/7). Dalam surat itu, SEC meminta klarifikasi tentang penghentian semua penarikan dana fiat dan aset pelanggan Zipmex.
SEC juga meminta Zipmex memerinci jumlah aset pelanggan yang diawasi. Bursa kripto ini diminta menjelaskan soal penyimpanan dana pelanggan di dompet ZipUp.
Zipmex mengembangkan program ZipUp yang menjanjikan pengembalian hingga 10% per tahun. Perusahaan beroperasi di empat negara yakni Indonesia, Thailand, Singapura, dan Australia.
Selain klarifikasi soal penyetopan penarikan dana, otoritas Thailand meminta Zipmex memerinci eksposur perusahaan ke Celsius dan Babel Finance.
Kepada Katadata.co.id, Zipmex menjelaskan bahwa salah satu penyebab penyetopan penarikan dana adalah masalah keuangan yang dialami oleh rekan perusahaan. Ada dua entitas yang mempunyai transaksi eksposur dengan Zipmex, yakni Babel Finance dan Celsius.
Besaran eksposur Zipmex di Babel Finance mencapai US$ 48 juta per Kamis (21/7). Sedangkan dengan Celsius US$ 5 juta.
"Kami secara aktif terus bekerja dan berusaha menyelesaikan situasi ini untuk memulihkan sisa dana yang masih menggantung ini," kata manajemen Zipmex.
Dengan Babel Finance, Zipmex telah berdiskusi untuk menyelesaikan situasi yang terjadi. Perusahaan telah berdialog dengan penasihat resmi perusahaan Hong Kong itu dan sedang mengevaluasi opsi berdasarkan hasil diskusi.
Sebelumnya, Cointelegraph menyebutkan bahwa Zipmex menyalurkan dana ke Babel Finance demi mendapatkan yield atau imbal hasil. Akan tetapi, Babel yang berbasis di Hong Kong menghentikan penarikan dana pada Juni karena tekanan likuiditas yang tak biasa.
Sedangkan dengan Celsius, Zipmex menyebutkan bahwa eksposurnya sangat minim. "Bahkan, sebelumnya kami berencana menghapuskan nilai ini pada neraca," katanya.
Meski begitu, Zipmex tetap secara aktif berkomunikasi dengan bandar kripto itu untuk menyelesaikan eksposur tersebut.
Celsius telah menyatakan bangkrut beberapa hari lalu. Dalam laporan kebangkrutannya, mereka mengalami defisit US$ 1,2 miliar atau setara Rp 17,9 triliun dan berutang US$ 4,7 miliar kepada para penggunanya.
Di Indonesia, Zipmex juga menyetop sementara penarikan dana untuk fiat dan aset pada Rabu (20/7). Namun, manajemen Zipmex menyampaikan bahwa fitur penarikan dana (withdrawal) trade wallet perusahaan telah beroperasi kembali.
Bursa kripto itu juga melakukan proses pemeliharaan sistem pada Kamis (21/7).
Sedangkan fitur transfer dari Z wallet ke trade wallet dan sebaliknya belum dapat diaktifkan.
"Kami akan terus melakukan dialog terbuka dengan komunitas, regulator, dan semua pihak terkait," kata manajemen Zipmex dalam keterangan resmi kepada Katadata.co.id, Kamis (21/7).