Kredit macet startup pinjaman online atau pinjol naik pada Mei. Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mempertimbangkan dengan matang rencana pencabutan moratorium perizinan teknologi finansial pembiayaan atau fintech lending.
“Pencabutan moratorium perizinan fintech lending berpotensi memunculkan fraud atau penipuan yang merugikan banyak kalangan di tengah masih rendahnya tingkat literasi digital masyarakat, serta tren peningkatan kredit macet," kata Bambang Soesatyo dalam keterangan pers, Selasa (4/7).
Menurut dia, pemerintah perlu memastikan pencabutan moratorium perizinan startup pinjaman online nantinya disertai dengan langkah-langkah mitigasi. Ini supaya masyarakat terlindungi dari potensi kasus pinjol yang merugikan.
Selain itu, meminta pemerintah meningkatkan langkah edukasi masyarakat terkait literasi digital, khususnya mengenai keuangan di dunia maya. “Supaya masyarakat memiliki pemahaman mengenai publik fintech lending dan risiko terkait," ujar Pria yang akrab disapa Bamsoet itu.
Bamsoet juga meminta OJK memperkuat pengawasan terhadap praktik pinjol ilegal. “Perlindungan konsumen harus menjadi prioritas utama," kata dia.
Kredit Macet Pinjol Naik
OJK mencatat, kredit macet startup pinjaman online atau pinjol melonjak dari 2,82% pada April menjadi 3,36% per Mei.
Total outstanding atau utang di startup pinjaman online yang masih berjalan Rp 51,46 triliun per Mei. Jika menghitung kredit macet 3,36% dari total outstanding, maka nilainya Rp 1,73 triliun.
Kredit macet di industri startup teknologi finansial atau fintech lending disebut juga TWP 90 alias tingkat wanprestasi di atas 90 hari.
TWP 90 startup pinjaman online atau pinjol melonjak 19% dibandingkan Mei. Padahal, pertumbuhan nilai pembiayaan yang disalurkan justru menurun. Rinciannya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Outstanding pinjaman | Pertumbuhan (yoy) | Kredit macet | |
Desember 2021 | Rp 29,88 Triliun | 95,05% | 2,29% |
Mei 2022 | Rp 40,17 Triliun | 84,71% | 2,28% |
Desember 2022 | Rp 51,12 Triliun | 71,09% | 2,78% |
April 2023 | Rp 50,53 Triliun | 30,64% | 2,82% |
Mei 2023 | Rp 51,46 Triliun | 28,11% | 3,36% |
Meski begitu, Anggota Komisioner OJK sekaligus Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK Ogi Prastomiyono mengatakan bahwa kredit macet atau TWP 90 startup pinjaman online atau pinjol dalam kondisi cukup baik. Sebab, di bawah batas atas dari OJK yakni 5%.
Namun ia mengakui bahwa TWP 90 3,36% pada Mei merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2020 atau ketika pandemi Covid-19 melanda.
"Pada awal pandemi Covid, mencapai 8,82%. Tapi berjalannya waktu, menurun ke kisaran 2,8% - 3,3%. Saat ini TWP 90 di level 3,36% kami anggap masih cukup baik," kata Ogi dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner OJK Juni, Selasa (4/7).