Kredit Macet Pinjol Rp 1,8 Triliun, Paling Banyak Gen Z dan Milenial

ANTARA FOTO/Didik Suhartono/hp.
Sejumlah anak membaca bersama di dekat dinding bermural di kawasan Tempurejo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/9/2021).
Penulis: Desy Setyowati
27/5/2024, 12.39 WIB

Kredit macet pinjol mencapai 2,94% atau Rp 1,83 triliun per Maret. Utang gagal bayar paling banyak berasal dari peminjam generasi milenial dan gen Z.

Ketelatan pembayaran utang pinjol lebih dari 90 hari disebut juga tingkat wanprestasi 90 hari alias TWP 90. Kredit macet pinjaman online melonjak dibandingkan Februari Rp 1,79 triliun.

Kredit macet perorangan mencapai Rp 1,37 triliun. Sementara itu, telat bayar lebih dari 90 hari oleh peminjam UMKM Rp 457 miliar.

Rincian total utang pinjol Gen Z dan milenial yang masih berjalan atau outstanding sebagai berikut:

  • Di bawah 19 tahun Rp 211,43 miliar
  • 19 - 34 tahun Rp 28,8 triliun
  • 35 - 54 tahun Rp 23,9 triliun
  • Lebih dari 54 tahun Rp 3,7 triliun

Utang pinjol gen Z dan milenial yang macet atau telat bayar lebih dari 90 hari sebagai berikut:

  • Di bawah 19 tahun Rp 2,2 miliar
  • 19 - 34 tahun Rp 726,6 miliar
  • 35 - 54 tahun Rp 550,4 miliar
  • Di atas 54 tahun Rp 92,3 miliar

Menurut Beresford Research, pengelompokan generasi sebagai berikut:

  • Generasi Alpha: kelahiran 2013 hingga sekarang
  • Gen Z: kelahiran 1997 - 2012 atau berusia 11 - 28 tahun pada tahun ini
  • Gen Y atau milenial: kelahiran 1981 - 1996 atau berusia 28 - 44 tahun pada 2024
  • Gen X: kelahiran 1965 - 1980 atau berusia 44 - 60 tahun pada tahun ini
  • Baby Boomers: kelahiran 1946 - 1964 atau berusia 60 - 79 tahun pada 2024

Utang Pinjol Gen Z dan Milenial Dukung Ekonomi

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia atau BI Erwindo Kolopaking menyampaikan, konsumsi rumah tangga masih akan menjadi penopang perekonomian. Salah satunya dari sektor makanan dan minuman, serta aktivitas lain yang bersumber dari pola konsumsi gen Z dan milenial.

"Ditambah lagi kemudahan pembiayaan, bukan dari perbankan tapi sektor keuangan nonbank yang sangat mudah, seperti paylater. Itu yang kemudian membuat ekonomi bergerak," ujar Erwindo saat berbincang dengan media di Raja Ampat, Papua Barat, akhir tahun lalu (3/7/2023).

Ia mengatakan struktur penduduk Indonesia yang kini didominasi gen Z dan milenial atau usia produktif menjadi salah satu keberuntungan bagi Indonesia. Ini berbeda dengan banyak negara maju yang didominasi penduduk usia tua.

Meski begitu, menurut dia perlu dipastikan struktur pertumbuhan dari pola konsumsi gen Z dan milenial dapat menggerakkan lapangan usaha lainnya secara maksimal, sehingga memberikan hasil signifikan terhadap perekonomian.