Rusia menyatakan siap untuk bekerja sama dengan Huawei Technologies Co dalam pengembangan jaringan internet generasi kelima (5G). Sedangkan Kanada belum memutuskan untuk memblokir layanan perusahaan asal Tiongkok itu atau tidak, di tengah ancaman dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Trump mengancam tidak akan berbagi informasi inteligensi dengan negara yang menggunakan layanan Huawei. Inggris sudah memutuskan untuk tidak memakai teknologi baru Huawei mulai tahun depan.
Sedangkan Kanada menjadi satu-satunya anggota Five Eyes yang belum memblokir teknologi Huawei. Five Eyes adalah aliansi inteligensi yang terdiri dari Australia, Kanada, Selandia Baru, Inggris dan AS.
Meski begitu, enam sumber Reuters mengatakan bahwa Kanada sudah mendorong perusahaan telekomunikasi untuk tidak memakai layanan Huawei. Strategi ini memungkinkan Kanada untuk tetap berada di sisi kanan Tiongkok dan AS di saat bersamaan.
Pada Juni lalu, Bell Canada dan Telus Corp bekerja sama dengan Ericsson dan Nokia untuk membangun 5G. Operator nirkabel besar Kanada lainnya, Rogers Communications Inc juga memilih Ericsson ketimbang Huawei.
"Tidak adanya solusi (dari Huawei) pada akhirnya akan menyelesaikan semua masalah," kata seorang sumber yang mengetahui secara langsung kebijakan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dikutip dari Reuters, Rabu (26/8).
Sumber menjelaskan, perusahaan telekomunikasi Kanada tak memilih Huawei karena Trump. Departemen Perdagangan AS memperluas pembatasan akses bagi Huawei untuk mendapatkan semikonduktor.
AS juga menambahkan 38 afiliasi Huawei di 21 negara ke daftar hitam (blacklist) ekonomi. Alhasil, 152 afiliasi Huawei masuk daftar hitam terkait perdagangan di Negeri Paman Sam.
"Mereka (perusahaan telekomunikasi Kanada) telah mengalkulasikan (dampak) politik dan berkata 'hal terbaik bagi kami yakni tidak melakukan apa-apa. Jika tidak melakukan apa pun, kami tak membuat marah Tiongkok dan tidak mengecewakan AS," kata seorang sumber.
Namun, sumber yang akrab dengan pemikiran pemerintah menekankan bahwa Ottawa belum sampai pada kesimpulan tegas untuk memblokir Huawei. “Kami tidak ingin berada pada situasi seperti Inggris,” katanya.
Sedangkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan siap untuk bekerja sama dengan Huawei. Apalagi, teknologi 5G tengah dikembangkan di Moskow.