Laporan dari Counterpoint mengungkapkan bahwa penjualan ponsel pintar bekas yang diperbaharui atau smartphone refurbished mengalami peningkatan 15% secara tahunan (year on year/yoy) pada 2021. Dua merek besar yakni Apple dan Samsung menjadi penguasa pasar ini.
Smartphone refurbished merupakan smartphone bekas yang diperbaharui dan telah dikembalikan ke pabriknya. Smartphone ini diuji terlebih dahulu untuk mengukur kondisi secara internal dan eksternal. Ponsel kemudian diperbaiki agar terlihat, terasa, dan berfungsi seperti baru.
Beberapa waktu lalu, Samsung misalnya menambahkan varian ponsel Galaxy S21 5G, Galaxy S21 Plus 5G, dan Galaxy S21 Ultra 5G ke jajaran ponsel refurbished yang tersedia dari toko online-nya.
Sedangkan, Counterpoint menyebut ponsel jenis ini kian digemari pasar. Penjualannya meningkat 15% dan angka peningkatannya lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan ponsel baru yang hanya mencapai 4,5% pada tahun lalu.
Pasar Amerika Latin mengalami peningkatan penjualan ponsel refurbished terbesar dengan kenaikan 29%. Kemudian India di urutan kedua dengan kenaikan 25%. Sedangkan AS mengalami peningkatan terbesar ketiga dengan 15% dan Cina 10%.
Counterpoint menyebutkan bahwa peningkatan penjualan ponsel refurbished terdorong oleh permintaan ponsel 5G. "Sebab, banyak pelanggan yang ingin meningkatkan kemampuan ke ponsel 5G, beberapa dari mereka harus menggunakan kesepakatan tukar tambah," kata Counterpoint dikutip dari Phone Arena, Selasa (26/4).
Kemudian, penjualan ponsel refurbished juga terjadi karena kelangkaan cip (chipset) global dan kekurangan komponen lain. "Beberapa pengecer global yang dikenal menjual perangkat baru semakin banyak menawarkan ponsel refurbished untuk menjaga komponen mereka," kata Counterpoint.
Counterpoint mencatat, Apple dan Samsung menguasai pasar ponsel jenis ini. Apple dan Samsung melihat peningkatan pendapatan pada penjualan model andalan mereka, kemudian mengumpulkan lebih banyak pertukaran ponsel untuk diperbaharui.