Strategi Kominfo Redam Hoaks Virus Corona tanpa Blokir Internet

Kominfo
Ilustrasi, Kominfo tembukan 30 hoaks dan diisinformasi selama 22-24 Mei 2019.
3/2/2020, 18.15 WIB

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, SMS blast itu merupakan saluran informasi resmi dari kementerian. Hal ini bertujuan mencegah penyebaran hoaks.

"Kami tidak segan untuk menangkap dan menghukum. Kami bekerja sama dengan pihak kepolisian," ujar Semuel. (Baca: Kominfo Temukan 25 Hoaks tentang Virus Corona)

Kominfo bahkan menemukan satu hoaks terkait virus corona yang beredar pada Mei 2019. Padahal, kasus pertama baru ditemukan di Tiongkok pada 31 Desember 2019. Kontennya memuat informasi bahwa kurma harus dicuci bersih karena mengandung virus corona yang berasal dari kelelawar.

Pada Oktober 2019 lalu, Kominfo sempat mengatakan bahwa blokir internet merupakan salah satu cara untuk meminimalkan penyebaran hoaks. Namun, langkah itu baru akan ditempuh jika penyebarannya dianggap membahayakan NKRI dan masyarakat.

(Baca: Wabah Pneumonia Misterius di Tiongkok yang Meresahkan Asia)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur