Kembangkan Bisnis, Gojek Kerja Sama dengan Trans-Cab di Singapura

Katadata/desy setyowati
Perusahaan layanan on-demand, Gojek mengembangkan bisnisnya di Singapura dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan taksi lokal di sana, Trans-Cab.
1/12/2019, 09.18 WIB

(Baca: Grab dan Gojek Tanggapi Prank Order Fiktif Ojek Online oleh YouTuber)

Gojek Akan Tutup Pendanaan Seri F

Gojek juga berencana menutup putaran pendanaan seri F pada Januari 2020. Menurut laporan beberapa media, perusahaan bergelar unicorn itu akan mengumpukan dana sebesar US$ 2 miliar dari pendanaan tersebut.

Gojek sebelumnya telah meraih pendanaan pada Januari lalu dari Google, JD.com, Tancent, Mitsubishi Corporation, dan Provident Capital. Tiga nama pertama merupakan investor lama perusahaan. Berapa besar dana itu tidak disebutkan. Namun, valuasi perusahaan saat itu naik menjadi US$ 9,5 miliar.

Saat memberi pidato ulang tahun pertama Gojek di Singapura, Andre mengakui kasus go public WeWork telah memicu rasionalitas di antara para investor. “Banyak yang mengatakan musim dingin akan datang. Itu sebabnya investor juga mencari perusahaan yang mencerminkan jalan jelas menuju profitabilitas,” katanya mengutip dari Deal Street Asia.

Perusahaan rintisan atau startup sewa property WeWork saat ini di ambang kebangkrutan usai gagal melepas sahamnya secara perdana (IPO). Sebelum IPO, valuasi perusahaan mencapai US$ 47 miliar, namun sekarang tinggal US$ 8 miliar saja. Investor terbesarnya , SoftBank, harus menyuntikkan dana sebesar US$ 9,5 miliar untuk menyelamatkannya dari kebangkrutan.

(Baca: Lippo Dikabarkan Jual Ovo kepada Emtek, Akan Dimerger dengan DANA?)

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto