Decacorn Tanah Air, Gojek dikabarkan membuat unit bisnis baru di bidang jasa keuangan, Digital Katalis atau DKatalis. Kantor pusat perusahaan tersebut di DKI Jakarta.
Berdasarkan laman resminya di LinkedIn, layanan DKatalis mencakup Jakarta, Indonesia, Singapura, dan Pune India. Pada bagian gambaran umum, perusahaan termasuk dalam ekosistem Gojek.
“DK (singkatan dari Digital Katalis) bercita-cita menciptakan layanan keuangan digital paling bernilai di balik ekosistem Gojek,” demikian dikutip dari laman resmi DKatalis di LinkedIn, Kamis (21/11).
Perusahaan belum menyebutkan secara rinci terkait layanan yang bakal disediakan. Namun, DKatalis tengah merekrut pegawai divisi technical lead dan engineer di Pune, India.
Katadata.co.id sudah mengonfirmasi hal ini ke Gojek. Namun, hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan.
(Baca: Bank Artos Dikabarkan jadi Bank Go-Jek, Jerry Ng Terbuka Berkolaborasi)
Mengutip dari DealStreetAsia, dalam pengajuan izin ke Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA) di Singapura, DKatalis Private Limited menggambarkan dirinya sebagai platform teknologi untuk layanan keuangan. Dalam dokumen itu, terdapat nama Jerry Ng sebagai Direktur.
Belum ada keterangan pasti apakah Jerry Ng yang dimaksud yakni eks Direktur Utama Bank Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). Jika benar, Jerry Ng bersama Pendiri Northstar Group Patrick Walujo tengah dalam proses mengakuisisi 51% saham Bank Artos di Indonesia.
Saat ini proses akuisisi 51% Bank Artos dalam tahap permohonan izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bank Artos menargetkan persetujuan akuisisi dari OJK bisa terbit pada minggu pertama November 2019. Dengan begitu, penutupan jual beli saham antara pembeli dan penjual bisa rampung pada 12 November 2019.
(Baca: Disuntik Jerry Ng dan Patrick Walujo Rp 1,5 T, Artos Jadi Bank Digital)
Jerry Ng mengakuisisi 37,65% saham Bank Artos melalui PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI). Ia yakin perseroan memiliki banyak peluang untuk memberikan layanan jasa perbankan yang berbeda di masyarakat.
"Jika akusisi tersebut terlaksana, Jerry berharap Bank Artos dapat meluncurkan bisnis model baru dan memberikan pilihan dengan layanan berbeda kepada para konsumen," kata Jerry kepada Katadata.co.id beberapa waktu lalu (3/10).
Dia juga mengatakan, Bank Artos membuka peluang berkolaborasi dengan berbagai ekosistem teknologi. “Saat ini tidak ada rencana bagi Bank Artos nantinya untuk melakukan kerja sama eksklusif dengan platform teknologi atau ekosistem mana pun," kata Jerry menanggapi rencana kerja sama Bank Artos dengan Gojek.
Ada Peluang GoPay jadi Unit Bisnis Terpisah
Sebelumnya, Co-CEO Gojek Andre Soelistyo menyampaikan, perusahaannya mengendalikan penuh berbagai lini bisnis yang ada di platform, sehingga aplikasinya bisa disebut superapp. Namun, menurutnya ada peluang GoPay terpisah dari platform Gojek.
Ia menegaskan, filosofi Gojek yakni grup produk. “Kami melihat setiap grup produk memainkan peran berbeda untuk mendukung strategi,” kata Andre dalam acara Asia PE-VC Summit 2019 dikutip dari DealStreetAsia, beberapa waktu lalu (2/10).
(Baca: Fenomena Bank Digital di Indonesia, dari Bank Artos lalu Bank Royal)
Sesuai dengan filosofi itu, Gojek menilai kepemilikan dan kendali penuh atas setiap layanan di platform merupakan hal penting untuk mempertahankan sinergi dalam mencapai tujuan. Perihal peluang layanan terpisah dari platform Gojek, menurutnya unit bisnis khusus pembayaran merupakan yang paling masuk akal.
“Akan ada satu titik di mana (struktur) vertikal (layanan dengan model bisnis) tertentu mungkin perlu memiliki pemegang saham dan tata kelola mereka sendiri, ketika model bisnisnya terkait peraturan atau punya ekosistem yang lebih besar di luar platform. Jadi mungkin itu persoalannya,” kata dia.
Mengacu pada beberapa pertimbangan itu, menurutnya layanan khusus pembayaran yang paling memungkinkan. “Dan tentu saja, untuk pembayaran, itu alasan mengapa Ant Financial dipisahkan dari Alibaba, lalu PayPal dari eBay,” kata Andre.
(Baca: Gojek Sebut Ada Peluang GoPay Jadi Unit Bisnis Terpisah)