Eragano, Startup Agrikultur Pemasok Cabai Unilever

ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Petani menunjukan cabai besar merah yang terserang jamur di area persawahan Kelurahan Semampir, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (17/3). Tingginya intensitas hujan dan perubahan suhu udara yang ekstrim antara malam dengan siang hari memicu tumbuhnya jamur pada cabai hingga 20 persen dari jumlah total hasil panen.
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
12/9/2018, 18.47 WIB

Ada empat hal yang ia jamin dari kerja sama ini. Pertama, Eragano menjamin seluruh hasil panen petani akan dibelinya. Kedua, Eragano membeli cabai hingga Rp 1.000 per kilogram lebih tinggi dibandingkan pengepul atau pasar.

Ketiga, Eragano berkomitmen untuk mendukung kesejahteraan petani kecil. Caranya, dengan membeli cabai langsung dari petani, bukan pengepul. Dengan begitu, petani langsung merasakan keuntungannya. Keempat, pemberdayaan petani melalui pelatihan sortir atau memilih produk berdasarkan fisik dan grading atau memilah berdasarkan standar kualifikasi.

Dengan begitu, petani memiliki wawasan lebih terkait kualitas jual hasil panen. Masyarakat di sekitar area pertanian juga diberdayakan, melalui pembukaan lapangan kerja terampil. “Melalui Jawara, kami ingin mengajak masyarakat luas turut mendukung kesejahteraan dan peduli terhadap petani kecil Indonesia," katanya.

(Baca juga: Bekraf Bantu 95 Startup Kuliner Cari Modal)

Pada Februari lalu, Eragano juga bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng). Eragano berperan memudahan petani mengakses pinjaman atau kredit perbankan, memeroleh pelatihan budidaya, pascapanen hingga menjual hasil panennya.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati