Yusuf Mansur Targetkan Paytren Asset Management Kelola Dana Rp 3 T

Katadata/Desy Setyowati
Yusuf Mansur (tengah) bersama jajaran direksi Paytren Asset Management saat pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (5/6). Turut hadir dalam acara itu, Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Zudan Arif Fakrulloh; dan Direktur Pengembangan BEI Hosea Nicky Hogan.
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
5/6/2018, 11.58 WIB

Dengan demikian, PAM bisa menjual dua produk reksadana yang sudah dirilis yakni safa atau berbasis obligasi syariah (sukuk) dan falah yang berbasis saham syariah. Sebelumnya, kedua produk ini kesulitan dijual karena belum adanya sistem registrasi yang sederhana. "Penduduk muslim Indonesia banyak. Kami lihat ada peluang makanya kami luncurkan produk reksadana syariah," ujar Direktur Utama PAM Ayu Widuri.

Paytren juga berencana merilis satu produk reksadana campuran antara saham dan sukuk dalam waktu dekat. Saat ini, produk tersebut masih dalam proses perizinan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Melalui produk ini, kata dia, investor juga mendapat keuntungan atas kepemilikan saham dari suatu yayasan pendidikan. Hanya, ia belum mau menyebutkan nama yayasannya.

(Baca juga: Gandeng Dukcapil, Paytren Bisa Akses Data Kependudukan Investor)

Adapun imbal hasil (return) yang ditawarkan dari reksadana safa sekitar 4-5%. Namun, untuk reksadana falah returnnya minus 7-8%. Ia beralasan, return yang negatif tersebut lantaran performa Jakarta Islamic Index (JII) juga menurun, bahkan hingga 12%. "Kami target returnnya 12% per tahun untuk reksadana saham," ujar dia.

Direktur PAM Achfas Achsien menambahkan, saat ini ada sekitar 30 saham emiten syariah yang dibeli perusahaan. Tahun ini, jumlah saham emiten tersebut bakal ditingkatkan menjadi 50 guna menurunkan risiko investasi.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati