Mitra Komunikasi Laba Rp 8,87 M dari Penjualan Pulsa dan Kartu Perdana

Arief Kamaludin (Katadata)
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
8/5/2018, 10.28 WIB

Salah satu langkah yang ditempuh, adalah dengan menyediakan akses permodalan kepada mitra. Caranya, bekerja sama dengan perusahaan financial technology (fintech) jenis peer to peer lending. Ia berharap, mitra pengecer bisa meningkatkan modal belanja pulsa dan produk telekomunikasi lainnya secara mudah karena adanya kerja sama ini.

Dengan begitu, mitra yang tergabung akan lebih banyak dan meluas. Di lain sisi, kapasitas penjualan para mitra diharapkan meningkat. “Mereka bisa ajukan pinjaman untuk menambah modal belanja pulsa. Jadi volume pulsa yang mereka jual akan lebih besar dan secara langsung akan meningkatkan revenue perseroan,” kata dia.

Ia menjelaskan, fasilitas pinjaman ini akan diberikan kepada mitra outlet dalam bentuk top up saldo sebanyak yang mereka perlukan. Saat ini, perseroan masih mengkaji model kolaborasi dengan fintech, agar bisa diakses oleh seluruh mitra. Adapun total mitra yang tergabung sebanyak 6.500 unit usaha. 

(Baca juga: Tujuh Isu Besar Ekonomi Digital: Keamanan Data hingga Logistik)

Sebelumnya, total penjualan perseroan sebesar Rp 1,06 triliun pada Kuartal I-2017. Kontributor terbesarnya tetap berasal dari penjualan pulsa dan kartu perdana yang sebesar Rp 995 miliar. Secara keseluruhan, Mitra Komunikasi mencatatkan laba bersih Rp 37,92 miliar tahun lalu.

Sebelumnya, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudistira menyampaikan, perusahaan telekomunikasi tidak boleh lagi bergantung pada promosi SIM Card yang murah, tetapi meningkatkan pelayanan data. Menurut dia, momentun pertumbuhan bisnis digital ini harus dimaksimalkan oleh perusahaan telekomunikasi. Jika tidak, akan berpengaruh pada penurunan kinerja.

Halaman: