Bisnis Transportasi Anjlok 80% Imbas Pandemi, Uber PHK 3 Ribu Pegawai

Katadata
Ilustrasi tampilan Uber
19/5/2020, 11.46 WIB

Secara global, Uber mempekerjakan 28.600 karyawan di Amerika Serikat (AS) dan 16.200 karyawan di luar AS. (Baca: Orderan Sepi, 20% Pengemudi Ojek Online Pilih Pulang Kampung)

Dikutip dari The Verge, perusahaan pun tercatat membukukan kerugian bersih US$ 2,9 miliar pada awal tahun ini. Salah satu penyebabnya, karena permintaan layanan transportasinya anjlok akibat pandemi Covid-19.

Meski begitu, layanan pengiriman makanan (food delivery) mereka meningkat 52% pada kuartal pertama tahun ini. Total transaksi di Uber Eats mencapai US$ 4,68 miliar dalam tiga bulan pertama 2020.

"Sementara ini, pertumbuhan Eats semakin cepat. Tapi bisnis itu tidak menutup pengeluaran kami," kata Khosrowshahi.  (Baca: Jurus Efisiensi Startup di Masa Pandemi: Pangkas Gaji hingga Karyawan)

Selain Uber, startup lain yang didanai SoftBank yakni OYO memberhentikan karyawan. Sejak awal tahun ini, OYO telah melakukan PHK kepada 7.000 lebih karyawan secara global. 

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan