Google Depak Aplikasi Anti-Tiongkok Asal India dari Play Store

ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Ilustrasi, dua orang membuka laman Google dan aplikasi Facebook melalui gawainya di Jakarta, Jumat (12/4/2019).
5/6/2020, 12.03 WIB

Remove China juga tidak mengidentifikasi TikTok sebagai aplikasi asal Tiongkok. Padahal, India merupakan salah satu pasar terbesar TikTok.

Berdasarkan data Sensor Tower, aplikasi TikTok diunduh 466,8 juta kali di App Store dan Google Play Store di Negeri Bollywood pada tahun lalu.  Besarnya jumlah pengguna TikTok secara keseluruhan juga dapat terlihat pada Databoks di bawah ini.

TikTok sebenarnya pernah diblokir oleh Google Play Store dan Apple Store di India pada tahun lalu. Alasannya, aplikasi ini dianggap memuat konten pornografi dan melanggar aturan konten negatif berdasarkan regulasi pemerintah setempat.

Pengadilan Tinggi wilayah Madras telah meminta pemerintah setempat untuk melarang TikTok beroperasi di India. Pengadilan Tinggi Chennai akhirnya memerintahkan untuk memblokir aplikasi itu pada tahun lalu.

Akan tetapi, TikTok mengajukan banding dan mengatakan telah menindak konten yang tidak pantas. Pengadilan kemudian membatalkan putusannya.

Pada saat itu, Bytedance kehilangan pendapatan US$ 500.000 dalam sehari karena pemblokiran itu. (Baca: Lampaui YouTube, TikTok Jadi Aplikasi Non-Game Terlaris di Dunia)

Adanya aplikasi Remove China merupakan dampak dari banyaknya orang India yang menyerukan boikot produk Tiongkok. Di berbagai platform media sosial, banyak warga India yang menulis tagar #BoycottChineseProducts.

Hal itu menyusul pertempuran lintas perbatasan antara pasukan Tiongkok dan India yang mengakibatkan cedera ringan pada pasukan. (Baca: Google Hapus 600 Aplikasi dari Play Store Terkait Penipuan Lewat Iklan)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan