Kominfo Ungkap 4 Sebab Layanan Digital Belum Optimal Saat Pandemi

ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Ilustrasi, teknisi XL Axiata memeriksa perangkat BTS di kawasan Rasuna Said, Jakarta, Senin (10/2/2020).
Penulis: Desy Setyowati
26/6/2020, 18.02 WIB

Sedangkan Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Kristiono menyarankan tiga hal kepada pemerintah. Pertama, memanfaatkan momentum pandemi Covid-19 untuk membuat program prioritas nasional. “Fokus pada penguatan infrastruktur digital,” katanya.

(Baca: Ada Kekhawatiran Gelombang Kedua Corona, 5G Makin Diminati)

Kedua, mengharmonikan para penyedia infrastruktur digital dari layer devices, network hingga pengembang platform dan aplikasi. Terakhir, segera membentuk gugus tugas untuk mengoordinasikan penguatan layer network, yang juga merupakan infrastruktur fisik pembentuk ruang siber.

Sebelumnya, Kominfo mengajukan tambahan anggaran untuk mendukung percepatan digitalisasi pada tahun depan. Salah satunya untuk mengoptimalkan layanan teknologi informasi dan telekomunikasi, termasuk internet.

Setidaknya, butuh Rp 22,57 triliun untuk program digitalisasi nasional. Kementerian pun mengajukan anggaran belanja tambahan (ABT) Rp 2,33 Triliun.

Anggaran itu mempercepat pembangunan infrastruktur digital seperti Base Transceiver Station (BTS), akses internet di wilayah non-komersial, dan persiapan pusat data nasional pada 2021. (Baca: Optimalkan Internet Saat Normal Baru, Kominfo Minta Tambahan Anggaran)

Halaman: