Optimalkan Internet Saat Normal Baru, Kominfo Minta Tambahan Anggaran

Fahmi Ahmad Burhan
23 Juni 2020, 17:39
Optimalkan Internet Saat Normal Baru, Kominfo Minta Tambahan Anggaran
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate (kiri) bersama Sekjen Kominfo Rosarita Niken Widiastuti (kanan) mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (22/6/2020).

Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Kominfo) mengajukan tambahan anggaran untuk mendukung percepatan digitalisasi pada tahun depan. Salah satunya untuk mengoptimalkan layanan teknologi informasi dan telekomunikasi, termasuk internet saat normal baru (new normal).

Menteri Kominfo Johnny G Plate menyampaikan, butuh Rp 22,57 triliun untuk program digitalisasi nasional. Di satu sisi, ada penyesuaian postur anggaran (refocusing) pada tahun ini, yang berfokus pada penanganan pandemi corona.

Advertisement

Alhasil, ada kekurangan Rp 16,82 triliun untuk membiayai kebutuhan inisiatif baru. “Ada beberapa program ditunda ke tahun berikutnya (2021) karena refocusing imbas pandemi Covid-19,” kata Johnny saat rapat kerja dengan Komisi I DPR, Senin (22/6).

(Baca: DPR Sebut Infrastruktur Digital Indonesia Belum Siap Hadapi New Normal)

Kementerian pun mengajukan anggaran belanja tambahan (ABT) Rp 2,33 Triliun. Anggaran ini mempercepat pembangunan infrastruktur digital seperti Base Transceiver Station (BTS), akses internet di wilayah non-komersial, dan persiapan pusat data nasional pada 2021.

Pada tahun depan, kementerian menyiapkan lima program prioritas. Di antaranya penyediaan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, pemanfaatannya, pengelolaan spektrum frekuensi, penataan pengelolaan pos dan informatika, serta komunikasi publik.

Selain itu, tambahan anggaran akan dipakai untuk operasional layanan publik dan dukungan sosialisasi Pilkada yang sebelumnya direncanakan pada 2020. (Baca: Sri Mulyani Sebut KPU Minta Tambahan Rp 4,77 T dari APBN untuk Pilkada)

Kementerian juga akan berfokus pada pembangunan infrastruktur digital di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).  Sebab, baru 70.670 dari total 83.218 desa dan kelurahan di Indonesia yang sudah bisa mengakses layanan internet generasi keempat (4G).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement