Facebook Usul RI Perbanyak Fiber Optik agar Internet Makin Cepat

ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Ilustrasi, teknisi XL Axiata memeriksa perangkat BTS di kawasan Rasuna Said, Jakarta, Senin (10/2/2020).
1/7/2020, 14.10 WIB

Kecepatan internet di Tanah Air tergolong lambat dibanding negara lain di Asia. Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Facebook usul agar pemerintah membangun lebih banyak fiber optik untuk meningkatkan kecepatan internet.

Fiber optik adalah jenis kabel yang terbuat dari serat kaca atau plastik halus untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari satu tempat ke tempat lain. Beberapa perusahaan telekomunikasi seperti XL Axiata dan Telkomsel pun mulai mengembangkan infrastruktur ini.

Operator seluler bahkan melakukan fiberisasi atau memodernisasi jaringan dengan cara menghubungkan menara Base Transceiver Station (BTS) melalui jalur fiber. Langkah ini diklaim mampu meningkatkan kapasitas jaringan hingga lima kali lipat.

Berdasarkan data indeks internet inklusif (Inclusive Internet Index) dari Economist Intelligence Unit, wilayah di Indonesia yang mendapat akses internet cukup luas. Porsi pengguna internet dari sektor rumah tangga misalnya, mencapai 66,2%. Angka ini melebihi rata-rata negara di Asia yang hanya 59,7%.

(Baca: Menteri Kominfo Target Kecepatan Internet Naik 3,5 Kali Lipat di 2035)

Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) juga menunjukkan, pengguna internet di Indonesia mencapai 171,2 juta atau 64,8% dari total penduduk. Sebanyak 93% di antaranya memperoleh akses jaringan internet generasi keempat (4G).

Namun, kecepatan internet di Indonesia hanya 14,4 Kilobyte per second (Kbps). Angka ini di bawah rerata negara Asia 30,9 Kbps. Kecepatan rata-rata mengunggah konten pun hanya 10,9 Kbps dibandingkan rata-rata regional 12,9 Kbps.

“Faktanya, kecepatan internet jauh lebih lambat dibandingkan negara lain di Asia," kata Public Policy Associate Manager Facebook di Indonesia Karissa Sjawaldy saat konferensi pers secara virtual, Rabu (1/7). (Baca: Facebook Investasi di Perusahaan IT RI Bangun 20 Ribu KM Fiber Optik)

Untuk meningkatkan kecepatan internet, pemerintah perlu membangun infrastruktur digital dengan menggaet banyak pihak. "Beri tambahan kapasitas internet agar lebih cepat," katanya.

Head of Connectivity and Access Policy Facebook APAC Tom Varghese menambahkan, pemerintah bisa memperbanyak fiber optik untuk meningkatkan kecepatan internet. “Yang utama yakni bagaimana mendapatkan lebih banyak fiber optik untuk terhubung," ujar dia.

Ia mengapresiasi langkah pemerintah membangun Palapa Ring. Namun, infrastruktur digital itu harus didukung fiber optik agar kecepatan internetnya membaik. “Biaya juga lebih murah untuk konsumen," katanya.

Dalam hal ini, perusahaan menggelar inisiatif bertajuk Facebook Connectivity. Ini bertujuan mendukung konektivitas internet di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Sejak awal 2020, Facebook Connectivity sudah membangun 1.100 kilometer jaringan fiber optik di Indonesia. Pembangunan dilakukan di Pasuruan, Solo, Bali, dan Manado.

Facebook Connectivity bekerja sama dengan perusahaan lain seperti Alita, Indosat, dan XL Axiata. (Baca: Penyebab RI Gagal Merdeka Sinyal di Mata DPR dan Tokoh Telekomunikasi)

Hingga akhir 2019, fiber optik menjangkau 100% provinsi di Indonesia. Namun, baru 79,5% dari total kabupaten/kota dan 35,7% kecamatan yang didukung fiber optik.

Padahal, pemerintah menargetkan fiber optik bisa mencapai 60% dari total 7.175 kecamatan pada 2024. Ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

(Baca: Kominfo Minta Pemda Permudah Operator Bangun Fiber Optik)

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan