Inggris Diprediksi Setop 5G Huawei dalam Beberapa Bulan karena Trump

123RF.com
Ilustrasi Huawei
Penulis: Desy Setyowati
5/7/2020, 11.00 WIB

Sebagaimana diketahui, Trump mengancam akan memutus hubungan kerja sama intelijen dengan negara yang memakai jasa Huawei. Johnson sempat mengabaikan ancaman itu dan berencana tetap menggunakan layanan Huawei, pada Januari lalu.

Namun, Johnson mengubah keputusannya pada Mei lalu. Perubahan terjadi karena Inggris tengah mengupayakan kesepakatan dagang dengan AS pasca-Brexit.

Oleh karena itu, langkah Inggris membatasi layanan Huawei dinilai bisa memperkuat hubungan dengan Negeri Paman Sam. (Baca: Huawei Kalah, Singapura Pilih Nokia dan Ericsson untuk Kembangkan 5G)

Di samping itu, mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair memperingatkan bahwa Inggris perlu melakukan panggilan pro-AS pada Huawei. "Sangat sulit bagi Inggris untuk tidak bersama AS dalam hal apa pun terkait keamanan Negeri Paman Sam,” kata dia.

Anggota konservatif pemerintah Inggris juga mendorong Johnson untuk menyusun rencana pemblokiran layanan 5G Huawei sepenuhnya pada 2023. Oleh karena itu, ia mendukung rencana Johnson membatasi pangsa pasar Huawei menjadi hanya 35%.

"Ini berita yang sangat bagus. Saya berharap dan percaya ini akan menjadi awal dari tinjauan lengkap dan menyeluruh tentang ketergantungan kami yang berbahaya pada Tiongkok," kata pemimpin konservatif Sir Iain Duncan Smith kepada The Guardian.

(Baca: Huawei Akan Bantu Kemenristek Terapkan Kecerdasan Buatan di Indonesia)

Halaman: