Presiden AS Trump Akui Dibalik Keputusan Inggris Blokir 5G Huawei
Inggris memutuskan untuk menyetop penggunaan seluruh jaringan internet generasi kelima (5G) Huawei pada 2027. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku, dirinya bertanggung jawab atas keputusan itu.
"Kami meyakinkan banyak negara untuk tidak menggunakan Huawei. Banyak negara. Saya melakukan ini sendiri sebagian besar,” kata Trump dikutip dari Reuters, Rabu (15/7).
Ia mengatakan bahwa teknologi Huawei tidak aman. “Ini berisiko keamanan yang besar," ujar Trump.
Inggris memang memutuskan untuk menyetop seluruh solusi berbasis teknologi milik Huawei pada 2027. Perusahaan telekomunikasi juga tidak bisa menggunakan teknologi baru dari perusahaan asal Tiongkok itu mulai tahun depan.
(Baca: Diblokir Inggris, Huawei: Bukan Keamanan, tapi Isu Kebijakan Dagang AS)
Namun, Sekretaris Negara untuk Departemen Dalam Negeri di bidang Digital, Budaya, Media dan Olahraga Inggris Oliver Dowden mengatakan, keputusan itu diambil berdasarkan saran dari pakar siber, terkait keamanan. “Pemerintah memutuskan, perlu melarang Huawei dari proyek jaringan 5G,” kata dia.
National Cyber Security Center GCHQ mengatakan bahwa sanksi dari AS akan berpengaruh terhadap keamanan layanan Huawei. “Sanksi AS memiliki dampak ‘berat’ bagi perusahaan, yang secara signifikan mengubah perhitungan GCHQ,” demikian tertulis pada laporan National Cyber Security Center GCHQ.
Namun, tak ada bocoran terperinci terkait risiko keamanan teknologi yang dimaksud. (Baca: Inggris Diprediksi Setop 5G Huawei dalam Beberapa Bulan karena Trump)
Padahal, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sempat mengabaikan ancaman Trump dan berencana tetap menggunakan layanan Huawei, pada Januari lalu. Tetapi, Inggris tengah mengupayakan kesepakatan dagang dengan AS pasca-Brexit.
Oleh karena itu, langkah Inggris memblokir layanan Huawei dinilai bisa memperkuat hubungan dengan Negeri Paman Sam. Namun, hubungan Inggris dan Tiongkok tentu akan memanas.
(Baca: Inggris Putuskan Setop Teknologi 5G Huawei Secara Penuh pada 2027)
Juru bicara Huawei di Inggris, Edward Brewster juga mengatakan bahwa kebijakan pemblokiran itu bukan terkait keamanan, tetapi persoalan dagang dengan AS. “Sangat disayangkan masa depan kami di Inggris telah dipolitisasi dan ini bukan tentang isu keamanan,” katanya dalam pernyataan resmi.
Huawei berharap, Inggris mempertimbangkan kembali keputusannya. “Kami masih menyakini bahwa pembatasan baru yang diserukan oleh AS tidak akan berpengaruh terhadap ketahanan atau keamanan produk-produk yang kami pasok ke Inggris,” katanya.
(Baca: Nokia, Ericsson, Samsung Siap Gantikan Teknologi 5G Huawei di Inggris)